Resensi Novel "Anak Semua Bangsa"

 Resensi Novel "Anak Semua Bangsa"

Identitas Novel

Judul novel : Anak Semua Bangsa
Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Jumlah halaman : 539 halaman

Sinopsis Novel

Novel ini berisi tentang elanjutan dari Bumi Manusia yang menceritakan tentang Annelis, istri dari Minke harus pergi ke Nederland tetapi tidak lama ia menetap disana, ia harus menghembuskan nafas terakhirnya.

Dari situ Minke dan Nyai Ontosoroh (mamanya) harus tetap kuat dan tegar dalam menghadapi segala musibah yang silih berganti menimpa mereka. Minke yang merupakan lulusan dari H.B.S memiliki banyak kemampuan, salah satunya menulis dalam bahasa Belanda. Banyak orang yang telah membaca tulisan Minke, Jean Marais dan Kommer memberi ia masukan untuk menulis dalam bahasa Melayu dan lebih belajar memahami negaranya sendiri.

Selain itu ada juga Khouw Ah Soe, seorang pejuang Cina yang menggalang persatuan di Surabaya juga ikut memberi banyak informasi mengenai perkembangan penjajahan dunia. Lewat pemikiran tersebut, akhirnya Minke sadar bahwa kedudukan Belanda dibangsannya mulai goyah. Jepang sebagai satu-satunya negara Asia yang posisinya setara dengan Eropa, telah siap mengambil alih wilayah Hindia.

Kelebihan Novel

Cerita yang disampaikan dari awal sampai akhir cukup jelas

Dapat memperkenalkan lebih dalam mengenai sejarah Indonesia pada masa kolonialisme Belanda

Kekurangan Novel

Tokoh yang ada didalam novel terlalu banyak, sehingga terkadang tidak fokus dalam alur ceritanya

0 Response to "Resensi Novel "Anak Semua Bangsa""

Post a Comment