Penanaman 6.000 Rotan di Meratus HST oleh Pemenang Penghargaan LH Internasional Swiss
Kisah inspiratif sebuah inisiatif lingkungan dari Kiranamulya Budi Arthanti, seorang pelajar SMA Global Jaya School Bintaro Tangerang Selatan, telah mengukir prestasi gemilang dalam ajang kontes lingkungan hidup internasional yang diselenggarakan oleh organisasi Swiss. Berbekal ide briliannya, Kiranamulya tidak hanya memenangkan penghargaan bergengsi, tetapi juga mendedikasikan dirinya untuk sebuah proyek monumental di Pegunungan Meratus, Desa Hinas Kiri, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Inisiatif yang diberi nama Kiranamulya’s Rattan For Life Project 2024 ini telah berhasil menanam 6.000 bibit rotan dengan dukungan dana senilai 3.000 Dolar AS dari organisasi internasional Baccularate.
Proyek ini bukan sekadar sebuah kegiatan tanam-tanaman biasa. Lebih dari itu, Kiranamulya dan timnya melibatkan secara aktif tokoh-tokoh lokal seperti Bapak Jiwo Pogog, Kosim, dan masyarakat adat setempat. Dukungan penuh juga datang dari Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Muhammad Yani, yang menyediakan fasilitas transportasi untuk memastikan kelancaran kegiatan ini.
Tujuan utama dari Kiranamulya’s Rattan For Life Project 2024 adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan di kawasan Pegunungan Meratus. Rotan, yang dipilih sebagai tanaman utama proyek ini, bukan hanya sebagai bentuk konservasi alam, tetapi juga sebagai upaya untuk memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Rotan telah terbukti memiliki nilai ekonomi tinggi dalam industri furniture dan sebagai hasil hutan bukan kayu (HHBK).
Baca Juga:
Kang Deden Gurame Akan Meriahkan Hari Anak Nasional 2024 Bersama Dispersip Kalsel
Penanaman 6.000 bibit rotan di Pegunungan Meratus diharapkan tidak hanya memberikan manfaat lingkungan yang besar, tetapi juga mendukung ekonomi lokal. Potensi ekonomi ini sangat berarti bagi masyarakat setempat, yang dapat memanfaatkan hasil rotan untuk kebutuhan sehari-hari dan pengembangan industri lokal. Selain itu, keberadaan rotan yang ditanam secara berkelanjutan juga memberikan jasa lingkungan yang penting bagi ekosistem sekitar.
Inisiatif Kiranamulya telah mendapatkan apresiasi yang luas dari berbagai pihak, tidak hanya lokal tetapi juga nasional. Sekda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Muhammad Yani, mengungkapkan bahwa proyek ini tidak hanya sebagai upaya konservasi lingkungan, tetapi juga sebagai pembelajaran berharga bagi generasi muda dalam menjaga kelestarian alam. Kosim, seorang pegiat lingkungan hidup di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, menyambut baik inisiatif Kiranamulya sebagai motivasi bagi masyarakat setempat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Baca Juga:
KPU Hulu Sungai Tengah Raih Predikat Tercepat Coklit di Kalimantan Selatan
Kiranamulya Budi Arthanti berharap bahwa proyek ini tidak hanya berhenti pada penanaman 6.000 rotan, tetapi juga menjadi titik awal untuk perubahan nyata dalam cara pandang dan tindakan terhadap lingkungan. Dia berharap bahwa inisiatifnya dapat menginspirasi lebih banyak lagi generasi muda untuk turut serta aktif dalam pelestarian lingkungan, baik melalui kegiatan serupa maupun inovasi lainnya.
Dengan demikian, Kiranamulya’s Rattan For Life Project 2024 bukan hanya sebuah proyek tanam-tanaman biasa. Ini adalah cerita tentang kesungguhan, dedikasi, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, di mana alam dan manusia hidup berdampingan secara harmonis dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Denpasar Mempersembahkan Festival Literasi Kelima untuk Ratusan Sekolah
0 Response to "Penanaman 6.000 Rotan di Meratus HST oleh Pemenang Penghargaan LH Internasional Swiss"
Post a Comment