Abdullah Mahdi, Siswa Inspiratif dari SDN 2 Barabai Darat

Halo Sobat Pustaka! Kali ini kita akan membahas seorang siswa berprestasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua. Namanya Abdullah Mahdi, siswa kelas 6 dari SDN 2 Barabai Darat. Prestasi Mahdi dalam dunia literasi dan kecintaannya terhadap budaya lokal patut kita acungi jempol. Yuk, kita simak kisahnya!

Prestasi Gemilang dalam Lomba Bakisah Bahasa Banjar

Abdullah Mahdi, atau yang akrab disapa Mahdi, berhasil meraih juara dalam lomba bakisah Nahasa Banjar Dalam Rangka Lomba Literasi dan Numerasi tingkat SD yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Dalam lomba tersebut, Mahdi membawakan cerita rakyat tentang musang keagaman, sebuah kisah yang kental dengan nilai-nilai budaya Banjar. Yang lebih menarik, cerita tersebut merupakan karya sang ibu. Mahdi dilatih oleh gurunya, Bapak Saprani, yang aktif membimbingnya baik di sekolah maupun di rumah.

Keberhasilan Mahdi ini tentu tidak lepas dari latihan intensif yang dijalaninya. Setiap hari, Mahdi mengasah kemampuan bakisahnya dengan penuh semangat. Dukungan dari keluarga, terutama sang ibu, juga sangat berperan. Ibunya selalu ada untuk melatih Mahdi di rumah, memastikan bahwa Mahdi siap untuk tampil di atas panggung. Tidak heran jika Mahdi mampu menampilkan cerita rakyat dengan begitu memukau.

Baca juga:

Menguatkan Literasi, Melawan Korupsi di Lingkungan Kabupaten HST

Peran Penting Perpustakaan dalam Mengembangkan Literasi

Sobat Pustaka, tahukah kalian bahwa minat baca Mahdi sangat tinggi? Mahdi sangat menyukai bacaan dalam bahasa Banjar. Buku-buku tentang cerita rakyat Banjar menjadi favoritnya, dan semua itu bisa didapatkan dari perpustakaan sekolah. Perpustakaan di SDN 2 Barabai Darat memang memiliki koleksi buku bahasa Banjar yang lengkap, yang menjadi sumber utama bagi Mahdi dalam menambah wawasan.

Mahdi juga sering menghabiskan waktu di perpustakaan, yang tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga berbagai fasilitas pendukung lainnya. Ada TV untuk menonton materi pelajaran, fasilitas menjawab soal, dan ruang belajar yang nyaman. Pengelola perpustakaan, Ibu Nisa, sangat aktif dalam mengelola berbagai kegiatan literasi. Dedikasinya dalam mendukung siswa seperti Mahdi sangat menginspirasi.

Perpustakaan benar-benar menjadi tempat yang mendukung Mahdi dalam mengembangkan minat bacanya. Kecintaannya terhadap buku-buku bahasa Banjar tumbuh dengan baik, berkat akses mudah ke bahan bacaan yang sesuai dengan minatnya. Ini membuktikan bahwa perpustakaan tidak hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga pusat pembelajaran yang dapat menginspirasi siswa.

Baca juga:

Peran Penting Literasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Melestarikan Budaya Lokal Melalui Literasi

Prestasi Mahdi tidak hanya sekedar menjadi juara lomba bakisah. Lebih dari itu, ia turut berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal. Melalui cerita musang yang dibawakannya, Mahdi membantu menjaga keberlanjutan cerita rakyat Banjar yang mungkin semakin jarang didengar oleh generasi muda saat ini.

Lomba bakisah ini menjadi sarana penting untuk memperkenalkan budaya Banjar kepada generasi muda. Melalui cerita-cerita yang dibawakan dalam bahasa daerah, siswa seperti Mahdi belajar untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya. Keberhasilan Mahdi juga menunjukkan bahwa dengan bimbingan yang tepat dari guru, siswa dapat berprestasi dalam bidang literasi sekaligus menjaga kekayaan budaya lokal.

Ke depan, Mahdi sedang mempersiapkan diri untuk berkompetisi di tingkat provinsi. Semangatnya yang tinggi menjadi motivasi bagi siswa lain untuk aktif dalam kegiatan literasi. Keseimbangan antara akademik dan aktivitas lain, seperti badminton, menari, dan pramuka, menjadikan Mahdi sebagai contoh siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berbakat dan berkarakter.

Sobat Pustaka, kisah Abdullah Mahdi adalah bukti bahwa literasi dapat menjadi jembatan untuk melestarikan budaya dan meraih prestasi. 

Baca juga:

Yuk Intip Program Literasi di Hulu Sungai Tengah

Tweet