Buku Muatan Lokal Tabalong Sebagai Tameng Cinta Daerah
Berdasarkan Permendikbud No 79 Tahun 2014 pasal 2 menyatakan bahwa Muatan Lokal adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal bertujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; serta melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Dari studi awal ditemukan bahwa sekolah-sekolah di Tabalong dan beberapa di wilayah di Kalsel Tabalong terdapat ketidakteraturan dalam penerapan pembelajaran Muatan Lokal. Dari pengamatan di lapangan ditemukan bahwa (a) minimnya bahan ajar mulok yang diterapkan di sekolah. Bahkan ada guru yang cuma mengajarkan lagu Ampar-ampar pisang dalam satu semester; (b) slot mapel muatan lokal dalam satu minggu tidak dapat dipenuhi, sehingga guru tidak mempunyai bahan untuk membuat evaluasi/tes sumatif. (c) penerapan slot pembelajaran muatan lokal satu jam per minggu, namun dengan cakupan yang terlalu luas yaitu provinsi Kalsel. Padahal nilai-nilai budaya lokal (local wisdom) dari Kabupaten Tabalong sendiri masih banyak yang perlu digali, dikembangkan dan dilestarikan. Pendidikan karakter dengan nilai-nilai budaya lokal ini diharapkan menghasilkan outcome lulusan yang kreatif, produktif, mandiri dan berdaya saing. Upaya ini juga mendukung usaha pemerintah dalam hal Pemajuan Kebudayaan berasaskan Kelokalan dalam UU RI No 5 Tahun 2017; (d) Perkembangan globalisasi tidak diiringi dengan pelestarian budaya lokal, menyebabkan beberapa tradisi lokal seperti “bahuma, manurih, ma’iwak” dan lain sebagainya, sangat langka dilakukan kaum muda. Padahal jika arus globalisasi yang begitu pesat diimbangi dengan pelestarian pengetahuan dan keterampilan budaya lokal akan menjadi suatu kolaborasi ilmu pengetahuan yang dapat menjadi mata rantai kemajuan masyarakat dan pembangunan daerah.
Berdasarkan permasalahan diatas maka dikembangkan kurikulum muatan lokal daerah Kabupaten Tabalong, yang bertujuan mengembangkan, memajukan, melestarikan dan mewariskan budaya, dan kreatifitas bersumberkan dari kearifan lokal Kabupaten Tabalong. Sehingga lahirlah sebuah inovasi pembelajaran dalam pengembangan kurikulum di ranah Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong. Inovasi ini berusaha mewujudkan buku muatan lokal Tabalong dalam Pengembangan dan pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal di tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Tabalong. Buku ini sarat dengan muatan kearifan lokal dalam upaya untuk mengembangkan, melestarikan, mewariskan kekayaan dan potensi kearifan lokal bagi siswa tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Tabalong dalam bentuk output dan outcome.
Proses inovasi menggunakan Pendekatan Kemitraan, Keterlibatan Masyarakat dan Mitra Eksternal, dalam pendekatan ini semua stakeholders bersama-sama terlibat mulai tahap pra-perencanaan hingga pendistribusian buku. Kemitraan dilakukan dengan rekan-rekan komunitas, Disdik Tabalong, Kemenag Tabalong, PGRI, dan DPRD. Masyarakat terlibat sebagai narasumber hingga tim eksternal yaitu percetakan sehingga terwujudnya buku muatan lokal Tabalong.
Hingga semester 1 tahun ajaran 2022/2023 buku sudah dikeluarkan sebanyak 32.000 eksemplar dan dipakai 80 persen peserta didik di Kabupaten Tabalong dalam pembelajaran muatan lokal di sekolahnya. Buku Muatan Lokal Tabalong telah memberikan dampak positif terhadap Guru, Siswa, Keluarga Siswa, dan Masyarakat.
0 Response to " Buku Muatan Lokal Tabalong Sebagai Tameng Cinta Daerah"
Post a Comment