Menumbuhkembangkan Kebiasaan Membaca Sebagai Bentuk Pendidikan Karakter Siswa
Siswa merupakan anak yang masih dalam usia pertumbuhan. Sehingga diperlukan pendidikan yang baik bagi mereka, agar kelak di usia dewasa menjadi manusia yang berpengetahuan luas. Selain dalam pendidikan yang bersifat kognitif atau pengetahuan, siswa juga perlu diberikan pendidikan karakter yang memadai. Salah satunya adalah dengan menumbuhkan karakter atau kebiasaan membaca buku bagi siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Kebiasaan membaca siswa tidak bisa serta merta terbentuk dengan mudah. Mereka memerlukan dorongan dari orang tua dan guru mereka. Sehingga guru dan orang tua memiliki peran utama dalam membentuk kebiasaan membaca siswa. Tentu dorongan tersebut harus dilakukan secara pelan-pelan, terutama perlu adanya persediaan buku yang akan mereka baca. Buku tersebut bisa didapat melalui perpustakaan desa, sekolah, ataupun membeli langsung sendiri di toko online atau distributor buku atau pasar.
Setelah buku-buku mereka tersedia, selanjutnya guru dan orang tua mulai menyuruh anak untuk biasa membaca. Ketika siswa berada di rumah, yang bertugas mendorong adalah orang tua. Orang tua perlu menasehati anaknya agar membaca sebelum tidur, secara pelan pelan. Awalnya orang tua cukup menyuruh anaknya membaca minimal satu halaman buku sebelum tidur. Setelah bangun tidur pun demikian juga. Besoknya, jumlah halaman yang harus dibaca bisa ditambah 1 halaman lagi, jadi 2 halaman minimal yang harus dibaca. Begitupun berikutnya, ditambah dan ditambah lagi. Sehingga anak terbiasa membaca sebelum tidur dan bangun tidur.
Ketika anak sedang di sekolah, yang bertugas mendorong anak untuk membaca adalah guru. Anak memiliki waktu yang banyak untuk membaca di sekolah, baik pada waktu masuk kelas maupun saat istirahat. Sebelum masuk kelas, guru bisa mewajibkan siswa membaca buku yang berkenaan dengan materi yang akan diajarkan minimal 10-15 menit sebelum pelajaran dimulai. Sehingga anak terbiasa membaca sebelum masuk kelas.
Selain itu, guru juga mendorong siswa untuk membaca di waktu kelas sedang berlangsung. Dengan demikian seluruh siswa harus memiliki buku pegangan mata pelajarannya. Entah siswa harus membaca secara bergilir satu per satu, ataupun dibentuk kelompok untuk diskusi, atau dipersilahkan presentasi di depan kelas. Semuanya butuh membaca buku.
Bila hal di atas dilaksanakan, maka karakter dan kebiasaan siswa dalam membaca buku akan terbentuk dengan sendirinya. Karena siswa sebagai anak yang masih usia pertumbuhan memerlukan dorongan dari orang tua dan guru. Mereka tidak bisa jalan sendiri tanpa nasehat dari keduanya. Sehingga kepedulian dari guru dan orang tua mutlak diperlukan untuk membentuk kebiasaan membaca anak. Buku yang mereka baca tidak harus buku mata pelajaran, melainkan juga buku lain sebagai pengembangan pengetahuan mereka.
Apalagi usia anak sekolah suka sekali dengan buku-buku cerita, dan sama sekali tidak ada buku yang buruk untuk dibaca oleh anak. Semua buku bagus dan diterbitkan secara undang-undang. Saat ini sudah banyak toko buku, termasuk distributor buku yang menyediakan buku-buku yang diperlukan oleh sekolah, siswa, orang tua dan masyarakat secara umum.
0 Response to "Menumbuhkembangkan Kebiasaan Membaca Sebagai Bentuk Pendidikan Karakter Siswa"
Post a Comment