Motivasi yang mempengaruhi Pembinaan Minat Baca
Manusia akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan kebutuhan yang ada pada dirinya belum terpenuhi (menuntut pemenuhan). Motivasi itu merupakan daya yang dapat merangsang atau mendorong manusia untuk mengadakan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang.
Setidak-tidaknya ada dua indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi, yaitu kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Jadi, hakikat motivasi berprestasi adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri individu yang mendasari individu untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi yang diharapkan.
Dengan demikian, apabila seseorang mengadakan suatu kegiatan itu berarti berkat adanya motivasi baik yang timbul dalam dirinya maupun pengaruh dari luar dirinya, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Dalam pembinaan minat baca, fungsi motivasi lebih menekankan kepada pemberian dorongan atau motivasi yang sifatnya datang dari lingkungan luar. Dalam hal ini perpustakaan harus menstimulisasi dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk belajar. Oleh karena itu, motif yang ada pada diri seseorang perlu dibina sedini mungkin, dalam hal ini pustakawan harus dapat menstimulisasi agar motif untuk membaca yang ada pada diri seseorang dapat bekerja dengan efektif untuk mencapai suatu tujuan.
Motivasi internal
Motivasi internal dan faktor internal yang mempengaruhi pembinaan minat baca antara lain kurangnya tenaga pengelola perpustakaan, kurangnya dana pembinaan minat baca, terbatasnya bahan pustaka, kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan, terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan, serta kurang strategisnya lokasi perpustakaan.
B. Motivasi eksternal
Motivasi eksternal dan faktor-faktor eksternal juga mempengaruhi pembinaan minat baca. Yang termasuk faktor-faktor eksternal antara lain kurang terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca antarperpustakaan, belum banyaknya sektor-sektor swasta yang menunjang pembinaan minat baca, dan belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.
C. Psikologi dan Sosiologi Pembaca
Faktor sosiologi pembaca turut pula memperlancar proses membaca seseorang. Misalnya faktor sarana membaca.
2. Tahapan Membaca dan Pembinaan Pemakai Perpustakaan
Pengalaman menunjukkan adanya keragaman pengertian tentang membaca sehingga kekurangtepatan pengertian ini akan membawa dampak terhadap kebiasaan membaca. Salah satu rumusan pengertian membaca adalah proses penginterpretasian simbol dan pemberian makna terhadapnya. Dalam rumusan ini terdapat tiga unsur yang berkaitan, yaitu simbol, interpretasi, dan makna. Simbol merupakan bahan pokok suatu bacaan yang pada umumnya diasosiasikan dengan huruf, kata, kalimat, dan tanda bacaan. Keakraban pembaca terhadap simbol-simbol bacaan ini akan mempengaruhi proses interpretasi terhadapnya. Sudah barang tentu sajian bahan atau simbol ini terkait dalam bahasa sajian yang disebut bahasa tulisan. Yang harus dipahami betul adalah kemampuan dalam menemukan konsep berpikir pengarang di balik uraian yang tertulis. Apabila hal ini telah ditemukan dan disusun dengan kalimat sendiri maka makna suatu tulisan akan mudah dirumuskan dan lama tersimpan dalam daya ingatan.
Untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan dalam membaca, kiranya perlu diketahui tahapan-tahapan dalam membaca. Dari sini dapat diketahui tingkat seseorang dalam cara membacanya serta tingkat pemahaman literatur atau bacaannya. Berkaitan dengan tahap perkembangan membaca dan hubungannya dengan jenis bahan bacaan, terdapat tahapan membaca, antara lain pramembaca, pengenalan awal membaca dan decoding, konfirmasi dan kelancaran, serta membaca untuk mempelajari hal-hal baru. Selain itu, teknik membaca perlu dikuasai di antaranya teknik pendekatan yang didasarkan kepada konteks membaca.
Kemudian yang harus dipahami juga adalah faktor-faktor yang menghambat dalam pembinaan minat baca, di antaranya timbul karena belum terbiasa membaca. Kemampuan membaca adalah kemampuan yang merupakan hasil latihan dari pembiasaan sehingga diperoleh tahap-tahap yang tinggi keefektifannya. Kebiasaan membaca sehari-hari adalah penentu dalam latihan.
0 Response to "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca"
Post a Comment