DAFTAR OBJEK WISATA RELIGI DI KABUPATEN TABALONG

 DAFTAR OBJEK WISATA RELIGI DI KABUPATEN TABALONG


1. Komplek Makam Syekh Muhammad nafis

Syekh Muhammad Nafis al-Banjari (lahir di Martapura, Kesultanan Banjar, 1735 - meninggal di Kelua, 1812) adalah salah seorang Ulama Banjar yang cukup dikenal sebagai tokoh sufi yang tegas dalam melawan segala bentuk penindasan.

Di samping dikenal sebagai ulama yang ahli di bidang fikih, juga ahli dalam bidang tasawuf. Ia telah menulis sebuah kitab yang berisi tentang ajaran-ajaran tasawuf dengan judul Ad-Durrun Nafis. Kitab ini banyak didiskusikan dan diperdebatkan, karena materi-materinya yang dianggap kontroversi oleh para ulama fiqih.

Karena seringnya melakukan dakwah ke pedalaman, ia hanya sempat mengarang sedikit kitab. Sampai sekarang yang terlacak hanya dua buah kitab saja yaitu:

§ Kanzus Sa’adah, Yaitu kitab yang berisi tentang istilah-istilah ilmu tasawuf. Kitab ini belum pernah dicetak masih berupa manuskrip.

§ Ad-Durrun Nafis, Yaitu kitab yang berisi tentang pengesaan perbuatan, nama, sifat dan zat Tuhan.


Muhammad Nafis hidup pada periode yang sama dengan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Dan diperkirakan wafat sekitar tahun 1812 M. dan dimakamkan di Mahar Kuning, Desa Binturu, sekarang menjadi bagian desa dari Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong. Dan sekarang makam tersebut menjadi salah satu objek wisata religi di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.


2. Masjid Pusaka (Pasar Arba, Kec. Banua Lawas)

Menurut tradisi lisan, masjid Pusaka Banua Lawas didirikan oleh Khatib Dayan bersama-sama tokoh Dayak Maanyan seperti Datu Kartamina, Datu Sari Negara, Datu Sari Panji, Datu Rangganan dan datu lainnya yang telah memeluk agama Islam pada tahun 1625 M bersamaan dengan pendirian Masjid Pusaka pada tahun itu juga. Dilihat dari namanya, kemungkinan Datu Sari Nagara dan Datu Sri Panji sebelumnya memeluk agama Hindu atau mungkin saja masih menganut agama lamanya itu dan turut membantu saudaranya yang telah memeluk agama Islam ketika membangun Masjid Pusaka, Banua Lawas.

Masjid Pusaka Banua Lawas adalah masjid tertua di Kabupaten Tabalong. Masjid ini dianggap keramat oleh masyarakat, tidak hanya oleh masyarakat disekitar Masjid Pusaka tetapi oleh masyarakat di seluruh Kalimantan Selatan. Masjid Pusaka ini menjadi saksi bisu awal perkembangan Islam di tanah Tabalong. 

Tidak heran sampai sekarang Masjid Pusaka ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah. Apabila kita berkunjung ke Masjid Pusaka, kita tidak hanya berwisata religi saja tetapi kita juga bisa belajar sejarah baik itu sejarah perkembangan Islam ataupun sejarah Perang Banjar karena di sana terdapat makam Penghulu Rasyid salah satu pejuang Perang Banjar.


3. Islamic Center 

Islamic Center yang berada di banua Sarabakawa ini diresmikan pada tahun 2012 merupakan Islamic yang terlengkap se Asia Tenggara. Bangunan kebanggaan warga Tabalong ini berdiri pada 5 hektare tanah milik Pemerintah Kabupaten Tabalong menghabiskan biaya sekitar Rp. 52 Milyar. Islamic Center ini selaras dan sesuai dengan visi dan misi dari kabupaten Tabalong, yaitu “Mewujudkan Masyarakat Agamis dan Mandiri secara Intelektual”.

Mesjid Al Abrar merupakan bagian dari Islamic center. Tapi tidak hanya mesjid, di Islamic Center ini juga terdapat bangunan lain seperti sarana latihan haji, perpustakaan, dll. Desain unik dari Islamic Center ini, ternyata bukan hanya sebagai hiasan belaka. Tetapi ada makna yang tersembunyi dari desain itu. Seperti misalnya pada atap Mesjid yang kebanyakan biasanya berbentuk kubah melengkung keluar, sedangkan desain pada Mesjid Al Abrar ini malah melengkung kedalam (seperti piring atau mangkuk). Hal ini mempunyai arti seperti tangan seorang hamba yang sedang berdoa kepada Allah SWT. Selain bentuk yang unik, seluruh dinding bangunan dihiasi kaligrafi Islami dan juga ornamen yang berbentuk geometris. Sehingga menambah daya tarik dari bangunan ini.

Lokasi Masjid Raya Al-Abrar dan Tabalong Islamic Center yaitu Jl. Ahmad Yani, Tanjung, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Tempat ini menjadi tempat wisata religi baru dan menjadi kebanggaan bagi warga Tabalong.


4. Makam Haji Pangeran Abu Bakar

Mendengar nama Pangeran Abu Bakar mungkin masih banyak orang yang tidak tahu dengan beliau. Namun bagi di Desa Marindi khususnya dan Kecamatan Haruai pada umumnya mengenal atau paling tidak mengetahui di mana makam beliau.

Haji Pangeran Abu Bakar adalah seorang pejuang pada masa Perang Banjar sekaligus juga sebagai ulama yang mendakwahkan ajaran Islam di Desa Marindi dan sekitarnya.


Makam beliau terletak di Desa Marindi/Lusia, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong.


#TABALONGUPDATE

#TABALONGBERBAGIINFO

0 Response to "DAFTAR OBJEK WISATA RELIGI DI KABUPATEN TABALONG"

Post a Comment