Pelatihan Mendongeng di Perpustakaan Kabupaten Bogor
Sobat pustaka, siapa di sini yang masih suka mendengar cerita dongeng? Ternyata, dongeng bukan hanya untuk hiburan semata, lho! Di Perpustakaan Kabupaten Bogor, dongeng menjadi alat penting untuk melestarikan budaya dan meningkatkan literasi di kalangan masyarakat. Melalui program pelatihan mendongeng, perpustakaan berhasil mengumpulkan puluhan guru dan orang tua untuk belajar cara mendongeng yang seru dan penuh makna. Program ini bukan sekadar menyampaikan cerita, tetapi juga menjadi sarana membangun interaksi dan menyampaikan pesan moral.
Melestarikan Budaya Lewat Dongeng
Mendongeng adalah salah satu warisan budaya nenek moyang yang kian jarang dilakukan. Melalui program pelatihan mendongeng, Perpustakaan Kabupaten Bogor ingin menghidupkan kembali tradisi ini. Sebanyak 35 guru dan orang tua yang menjadi peserta di pelatihan ini, diajarkan cara mendongeng dengan pendekatan yang menarik dan menyenangkan. Sobat pustaka, mengapa dongeng begitu penting? Karena dongeng bukan hanya tentang cerita, tetapi juga media yang ampuh untuk menyampaikan nilai-nilai moral.
Berkat pelatihan ini, para peserta mendapatkan pengetahuan mendalam tentang teknik mendongeng yang interaktif dan kaya pesan. Melalui dongeng, mereka diajarkan cara menanamkan nilai-nilai positif pada anak-anak, mulai dari kejujuran, keberanian, hingga rasa tanggung jawab. Dengan mendongeng, anak-anak dapat memahami nilai-nilai kehidupan secara alami. Sobat pustaka, bayangkan jika tradisi ini terus dilestarikan.
Baca juga:
Mengapa Penting Memahami Peraturan Jalan?
Literasi yang Lebih Luas dari Sekadar Membaca
Tahukah sobat pustaka? Literasi mencakup kemampuan berbicara dan mengolah informasi, serta berinteraksi dengan orang lain. Dalam pelatihan mendongeng ini, para peserta tidak hanya belajar cara menyampaikan cerita, tetapi juga bagaimana menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dimengerti oleh anak-anak.
Saat mendongeng, guru dan orang tua didorong untuk berkomunikasi secara lebih terbuka dengan anak-anak. Anak-anak pun dilatih untuk mendengarkan dan mengolah cerita yang mereka dengar. Ini adalah bentuk literasi yang memperkuat kemampuan mereka untuk mendengarkan, berimajinasi, dan mengekspresikan diri. Sobat pustaka, dengan mendongeng, kita tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk memahami cerita, tetapi juga membangun fondasi literasi yang kuat sejak dini.
Baca juga:
Microlibrary Warak Kayu Perpustakaan Aesthetic di Semarang
Mengurangi Ketergantungan pada Gawai, Meningkatkan Interaksi Sosial
Di era digital saat ini, anak-anak lebih sering sibuk dengan gawai daripada berinteraksi langsung dengan keluarga atau teman-temannya. Program pelatihan mendongeng ini bertujuan untuk mengubah kebiasaan itu. Dengan mendongeng, anak-anak diajak untuk berinteraksi langsung, baik dengan orang tua di rumah maupun dengan guru di sekolah.
Sobat pustaka, mendongeng juga membantu memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Saat orang tua atau guru mendongeng, anak-anak merasa diperhatikan, dan ini mendorong mereka untuk lebih terbuka dan percaya diri. Dengan lebih banyak waktu berinteraksi, anak-anak akan merasa lebih dekat dengan orang tua maupun guru. Selain itu, dongeng juga bisa menjadi alternatif hiburan yang lebih sehat, daripada terus-menerus bermain gawai.
Dengan pelatihan mendongeng, diharapkan guru dan orang tua dapat lebih sering mendongeng di lingkungan rumah dan sekolah. Jadi, anak-anak tidak hanya terhibur, tetapi juga terinspirasi untuk menggali cerita-cerita baru dan semakin tertarik dengan dunia literasi.
Baca juga:
0 Response to "Pelatihan Mendongeng di Perpustakaan Kabupaten Bogor "
Post a Comment