1. Pengertian Literasi Media dan Literasi Digital
Literasi media adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan berbagai media guna mengakses, analisis serta menghasilkan informasi untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang akan dipengaruhi oleh media yang ada disekitar kita berupa televisi, film, radio, musik terekam, surat kabar dan majalah. Dari media itu masih ditambah dengan dengan internet bahkan kini pun melalui telepon seluler dapat diakses. Istilah literasi digital mulai populer sekitar tahun 2005 ( Davis & Shaw, 2011 ), literasi digital bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti bacaan tak berurut berbantuan komputer. Istilah literasi digital pernah digunakan tahun 1980-an (( Davis & Shaw, 2011 ), secara umum bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti membaca non-sekuensial atau nonurutan berbantuan komputer ( Bawden, 2001 ).
2. Konsep Literasi Media dan Literasi
Digital
Definisi literasi media menggunakan pendekatan tritokomi yang mencakup tiga bidang yaitu literasi media bermakna memiliki akses ke media, memahami media dan menciptakan dan mengekspresikan diri untuk menggunakan media ( Buckingham 2005, Livingstone 2005 ). Akses meliputi menggunakan serta kebiasaan media, artinya kemampuan menggunakan fungsi dan kompetensi navigasi ( mengubah saluran televisi, menggunakan sambungan internet ), kompetensi mengendalikan media ( misalnya menggunakan sistem terpasang interaktif, melakukan transaksi melalui internet ) dll.
Pemahaman artinya memiliki kemampuan untuk memahami atau menafsirkan serta memperoleh perspektif isi media serta sikap kritis terhadapnya. Menciptakan mencakup berinteraksi dengan media ( misalnya berbicara di radio, ikut serta dalam diskusi di internet ), juga menghasilkan isi media. Bagi seseorang yang memiliki pengalaman mengisi berbagai media massa membuat seseorang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dan pendekatan kritis terhadap isi media. Gilster (2007) memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital, dengan kata lain kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan format yang ada pada masanya.
Penulis lain menggunakan istilah literasi digital untuk menunjukkan konsep yang luas yang menautkan bersama-sama berbagai literasi berbasis kompetensi dan keterampilan teknologi komunikasi, namun menekankan pada kemampuan evaluasi informasi yang lebih “lunak” dan perangkaian pengetahuan bersama-sama pemahaman dan sikap ( Bawden, 2008 ; Martin, 2006, 2008 ). IFLA ALP Workshop ( 2006 ) menyebutkan bagian dari literasi informasi adalah literasi digital, didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer. Dengan perkembangan internet, maka pemakai tidak tahu atau tidak memperdulikan dari mana asalnya informasi, yang penting mereka dapat mengaksesnya.
3. Cakupan Literasi Media dan Literasi
Digital
Istilah media mencakup semua media komunikasi, kadang-kadang digunakan istilah media massa untuk mencapai audisi hangat besar seperti televisi siaran dan bayar, radio, film, surat kabar dan majalah. Sering pula istilah “dalam semua media dan format” mengacu pada komunikasi dan diseminasi informasi dalam berbagai media berlainan serta berbagai format ( teks, grafik, foto, tabel, statistik dll ). Literasi media mencakup semuanya dari memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi media lama dan baru sampai dengan memiliki hubungan kritis ke konten media.
Tulisan seperti Buckingham ( 2005 ), Livingstone ( 2005 ) menyatakan bahwa trikomi untuk mendefinisikan literasi media adalah memiliki akses ke media, memahami media dan menggunakan media. Literasi media mengakui pengaruh harian pada manusia yang berasal dari televisi, film, radio, musik, surat kabar, dan majalah. Literasi digital mencakup pemahaman tentang web dan mesin pencari. Pemakai memahami bahwa tidak semua informasi yang tersedia di web memiliki kualitas yang sama. Dengan demikian pemakai lambat laun dapat mengenal lagi situs web mana yang handal, serta situs mana yang tidak dapat dipercaya.
Dalam literasi digital ini pemakai dapat memilih mesin pemakai yang baik untuk kebutuhan informasinya, mampu menggunakan mesin pencara secara efektif ( misalnya dengan “advanced search”). Singkatnya literasi digital adalah himpunan sikap, pemahaman keterampilan menangani dan mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan secara efektif dalam berbagai media dan format.
4. Komponen Literasi Media dan Literasi
Digital
Literasi media menghubungkan Tiga C yaitu sebagai berikut : computing, communication networks dan content dalam format digital (digitalized), dimana penggabunagan itu sendiri diawali dengan C (convergence). Media ini oleh Flew (2002) dipahami sebagai media digital, yaitu semua bentuk content media yang menggabungkan dan menyatukan (mengintegra sikan) data, teks, suara dan berbagai macam citra (images) yang dismpan dalam format digital, dan didistribusikan melalui jaringan komunikasi seperti serat optic, broadband, satelit dan sistem transmisi gelombang mikro.
Menurut Bawden ( 2008 ), komponen literasi digital terdiri dari empat bagaian yaitu sebagai berikut :
1. Tonggak pendukung berupa :
- Literasi itu sendiri dan
- Literasi komputer, informasi, dan teknologi komunikasi
2. Pengetahuan latar belakang terbagi atas :
· Dunia informasi dan
· Sifat sumber daya informasi
3. Kompetensi berupa :
- Pemahaman format digital dan nondigital
- Penciptaan dan komunikasi informasi digital
- Evaluasi informasi
- Perakitan pengetahuan
- Literasi informasi
- Literasi media
4. Sikap dan perspektif
0 Response to "Mengenal Literasi Media Dan Literasi Digital"
Post a Comment