Resensi Buku: Cantik itu Luka
Terbitan Pertama: 2002
Pengarang: Eka Kurniawan
Genre: Fiksi
Bahasa asli: Indonesia
Halaman: 537 halaman
ISBN: ISBN 978-602-031-258-3
“Cerita ini di mulai dengan kemunculan sesosok wanita bernama Dewi Ayu yang tidak biasa, ia bangkit dari kematiannya setelah 21 tahun kematian. Dewi Ayu merupakan seorang pelacur yang cantik di akhir masa kolonial, sejak masih remaja kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia mempunyai empat anak perempuan yang bernama Alamanda, Adinda, Maya Dewi, dan Si Cantik. Dewi Ayu dan keluarganya dikagumi karena kecantikannya, terkecuali anak bungsunya yang bernama Si Cantik.
Awalnya Dewi Ayu tidak begitu mempermasalahkan nasib hidupnya itu. Namun, akhirnya Dewi Ayu ada pada posisi menyalahkan takdir dan merasa muak pada dirinya serta kecantikan yang ia miliki. Hingga ketika Dewi Ayu mengandung anak keempatnya ia berharap anak yang dilahirkannya itu akan buruk rupa. Maka ,terjadilah apa yang diharapkan Dewi Ayu, ironinya ia memberi nama anak keempatnya itu dengan Si Cantik yang padahal wujudnya jauh sekali dari nama yang ia sematkan kepadanya. Dewi Ayu berharap, tidak akan ada laki-laki yang berani mendekati apalagi jatuh hati kepada si Cantik. Akan tetapi, tidak disangka-sangka si Cantik menghanyutkan, ia malah hamil. Padahal orang yang mau mendekatinya saja takut, ia dijuluki monster. Lalu dihamili oleh siapa si Cantik?
Dewi Ayu sendiri meninggal beberapa hari setelah melahirkan anak keempatnya, ia bahkan sama sekali tidak pernah melihat seburuk rupa apa anak bungsunya itu. Lantas, setelah dua puluh satu tahun kematiannya, mengapa Dewi Ayu bangkit?”
Novel ini berceritakan tentang seorang pelacur bernama Dewi Ayu dan keturunannya yang menemui takdir pahit. Sesuai dengan judulnya, Cantik itu Luka. Kecantikan Dewi Ayu dan keluarganya menjadi petaka dan luka tersendiri bagi mereka, mulai dari Dewi Ayu yang bernasib pelacur, anak-anaknya yang sengsara, dan kehidupan cucu-cucunya yang makin aneh.
Cerita yang dilingkup dengan kemalangan, menyingkap rahasia tentang kutukan dan tragedi yang menimpa Dewi Ayu dan keturunanya. Dikisahkan dengan mencampurkan kepercayaan-kepercayaan lokal, realitas sejarah dan mitos. Salah satu buku yang wajib dibaca setidaknya sekali seumur hidupmu.
Melalui novel ini disingkap sisi lain dari keindahan yang bernama kecantikan, bukan lagi kebahagiaan melainkan kesengsaraan. Dalam novel ini menggambarkan sisi kecantikan dari kesengsaraan yaitu luka. Luka yang diakibatkan oleh kecantikan yang terwakili oleh tokoh Dewi Ayu dan anak-anaknya.
0 Response to "Resensi Buku: Cantik itu Luka"
Post a Comment