Menumbuhkembangkan Budaya Minat Baca

 Menumbuhkembangkan Budaya Minat Baca

Menumbuhkan budaya dan lingkungan masyarakat yang memiliki minat baca tidaklah mudah. Diperlukan kerjasama yang berkesinambungan antar pihak, termasuk keluarga, sekolah dan masyarakat. Semuanya harus berperan dalam rangka menumbuhkan minat dan budaya baca di kelompok masyarakat tertentu. Terutama sekali bagi usia sekolah atau siswa. Karena siswa adalah generasi yang diharapkan mampu menjadi taring kemajuan negara dan bangsa Indonesia secara umum di masa yang akan datang.

Keluarga adalah dunia pertama bagi anak. Keluarga pula yang menjadi tempat sandaran bagi seorang anak, sebelum masyarakat dan sekolah. Peran keluarga dalam kaitannya dengan minat dan budaya baca anak adalah mendorong anak agar selalu membaca buku selama ada di dalam rumah. Terutama sekali membaca buku sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Anak diupayakan untuk didorong atau diwajibkan membaca secara bertahap.

Tahapan membaca bagi anak dalam keluarga berarti bahwa anak tidak mungkin secara spontan memiliki minat baca yang tinggi. Untuk pertama-tama kali membaca, mereka pasti merasa malas dan tidak senang. Tetapi ketidak senangan itu wajib ditaklukkan dengan cara didorong oleh orang tua atau keluarga. Lama lama anak akan terbiasa membaca tanpa harus didorong oleh orang tuanya. Tentu dalam jangka waktu yang berbulan bulan untuk membudayakan dan membiasakannya.

Selain keluarga, sekolah juga memiliki peran yang penting dalam meningkatkan minat baca anak. Karena sekolah adalah dunia pendidikan kedua bagi anak setelah keluarga. Sekolah menjadi lading pengetahuan yang menggunakan sumber utama dari buku-buku pelajaran. Sehingga tidak boleh tidak, anak anak harus dibiasakan membaca buku agar cepat dalam memahami setiap mata pelajaran yang ada. Selain itu, anak anak akan mandiri dalam mereka belajar. Sehingga yang demikian akan mengurangi beban guru dalam mengajarkan mata pelajarannya. 

Lalu, bagaimana sekolah membiasakan membaca bagi para siswanya? Tentu juga secara bertahap dari yang sedikit sampai yang banyak. Misalnya, setiap mau masuk kelas siswa diwajibkan membaca buku minimal 5 menit, selama 1 minggu. Di minggu selanjutnya, anak diwajibkan membaca minimal 10 menit. Demikian seterusnya sampai minimal 15 menit setiap sebelum masuk kelas pelajaran. Selain itu, guru juga bisa merekomendasikan kepada para siswanya tentang buku apa yang wajib mereka baca di rumah.

Selain sekolah dan keluarga, lingkungan masyarakat juga berperan dalam menciptakan budaya baca anak. Masyarakat yang sudah memiliki budaya baca, secara tidak sengaja anak akan ikut rajin membaca setiap hari. Misalnya, RT/RW memiliki kebijakan agar masyarakat wajib membaca setiap malam dari jam 19.00 sampai jam 20.00. bila setiap keluarga dalam masyarakat sudah diwajibkan membaca, maka anak akan ikut dengan sendirinya dalam membaca.

0 Response to "Menumbuhkembangkan Budaya Minat Baca"

Post a Comment