Masjid As Syuhada Sungai Durian
Di tengah gemerlap kehidupan modern, ada keajaiban bersejarah yang tersimpan dalam keheningan dan keindahan yang masih terjaga. Salah satu dari mereka adalah Masjid As Syuhada, sebuah peninggalan budaya yang membanggakan di Tabalong, Kecamatan Banua Lawas. Bersama dengan Masjid Pusaka Banua Lawas, masjid ini memancarkan keindahan arsitektur dan sejarah yang memikat.
Mengungkap Keunikan Lokasi
Terletak di Desa Sungai Durian, Masjid As Syuhada menawarkan perpaduan antara spiritualitas dan keindahan alam. Lokasinya yang strategis, berada di perbatasan Tabalong-hulu sungai utara, membuatnya dapat dijangkau dengan mudah dari berbagai arah. Dengan akses jalan yang baik, baik kendaraan roda dua maupun roda empat dapat mencapainya dengan lancar.
Jaraknya yang cukup dekat dari pusat kecamatan, sekitar 3 kilometer, dan dari ibu kota kabupaten, sekitar 33 kilometer, membuatnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi bagi warga sekitar maupun wisatawan yang tertarik dengan keindahan sejarah dan keagamaan.
Peninggalan Berharga
Masjid As Syuhada bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga merupakan cagar budaya yang mengandung berbagai kekayaan sejarah. Salah satu ciri khasnya adalah keberadaan guci tempat wudhu, tangga untuk adzan, empat tiang utama masjid, dan tajau yang masih tersisa dengan baik.
Sejarah masjid ini pun tak kalah menarik. Dibangun sekitar tahun 1901, masjid ini memiliki pondasi utama berupa sembilan tiang kayu ulin yang kokoh. Tiang-tiang tersebut merupakan bukti dari keuletan dan ketekunan para pendahulu dalam membangun tempat ibadah yang megah. Bahkan, proses pengambilan kayu ulin dari Muara Uya, yang pada zaman itu hanya dapat dilakukan dengan berjalan kaki, menunjukkan dedikasi yang luar biasa.
Tidak hanya sebagai tempat ibadah, sekitar Masjid As Syuhada juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi kaum muslimin. Di antara kuburan tersebut, terdapat makam para ulama dan orang-orang shaleh, seperti KH Sulaiman Yasin, yang meninggalkan jejak kebaikan dan kearifan bagi masyarakat sekitar.
Berkumpulnya Kebijaksanaan dan Kebanggaan
Masyarakat sekitar Masjid As Syuhada telah lama hidup dalam semangat keagamaan yang kental. Sejak zaman dahulu, mereka menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan memelihara tradisi keagamaan dengan penuh kebanggaan. Banyak ulama dan tokoh agama yang bermukim di sini, memberikan kontribusi besar dalam penyebaran ilmu dan kebijaksanaan.
Keberadaan masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat setempat. Berbagai kegiatan seperti pengajian, bakti sosial, dan kegiatan keislaman lainnya rutin dilaksanakan di sini, memperkokoh jalinan silaturahim dan kebersamaan di antara umat Islam.
Memelihara Warisan Berharga
Meskipun telah berusia lebih dari seabad, Masjid As Syuhada masih tetap tegar berdiri, menghadapi berbagai ujian waktu dan alam. Namun, tantangan untuk memelihara warisan berharga ini tetap ada. Perawatan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk menjaga keaslian dan keutuhan masjid ini agar dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.
Dalam upaya pelestarian, peran aktif masyarakat sangatlah penting. Masyarakat sekitar, bersama dengan pemerintah dan pihak terkait, perlu bersatu dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan keindahan Masjid As Syuhada. Dukungan dari berbagai kalangan, baik lokal maupun nasional, juga sangat diharapkan untuk memastikan warisan berharga ini tetap terjaga dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.
Masjid As Syuhada Sungai Durian bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga simbol keindahan, keagungan, dan kebijaksanaan. Keberadaannya yang megah, diapit oleh alam yang indah, memberikan pengalaman spiritual dan sejarah yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Perjalanan panjang masjid ini, dari masa lalu hingga sekarang, mengandung banyak pelajaran dan inspirasi. Ia mengajarkan tentang keuletan, ketekunan, dan kebersamaan dalam memelihara warisan leluhur. Semoga Masjid As Syuhada terus bersinar sebagai cahaya keagungan dan kebijaksanaan, menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah dan spiritualitas umat muslim khususnya di Kabupaten Tabalong.
Baca Juga:
0 Response to "MASJID AS SYUHADA SUNGAI DURIAN"
Post a Comment