Menggapai Indonesia Emas 2045 melalui Gerakan Literasi Desa
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada 2045, saat negara ini akan merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Salah satu kunci untuk mewujudkan hal ini adalah dengan meningkatkan literasi masyarakat, terutama di pedesaan. Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengambil langkah strategis dengan membagikan 10 juta judul buku ke 10 ribu desa di seluruh Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, siap menghadapi bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2045.
Menyebarkan 10 Juta Buku ke Pelosok Negeri
Untuk meningkatkan literasi di seluruh pelosok negeri, Perpusnas mendistribusikan 10 juta judul buku ke 10 ribu desa. Setiap desa akan menerima 1.000 judul buku yang beragam, mulai dari bacaan untuk anak-anak hingga literatur umum yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Mariana Ginting, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari rencana strategis Perpusnas untuk memperkuat budaya baca di Indonesia.
Langkah ini diambil karena rendahnya minat baca di Indonesia yang menjadi perhatian serius. Menurut data UNESCO, hanya 0,001% masyarakat Indonesia yang memiliki minat baca yang tinggi. Angka ini menunjukkan bahwa dari 1.000 orang, hanya satu yang aktif membaca. Dengan demikian, distribusi buku ini diharapkan mampu menjadi solusi dalam meningkatkan minat baca dan literasi, khususnya di daerah-daerah terpencil yang minim akses terhadap buku dan informasi.
Baca Juga:
Dinas Perpustakaan Kab HST Dorong Literasi Keuangan bagi Pelaku UMKM di Era Digital
Pustakawan dan Pelatihan
Selain mendistribusikan buku, Perpusnas juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia, terutama pustakawan. Mengingat minimnya jumlah pustakawan di berbagai daerah, Perpusnas akan menyalurkan tenaga pustakawan ke sekolah-sekolah dan perpustakaan desa. Tidak hanya itu, pelatihan intensif juga akan diberikan kepada para pustakawan agar mereka dapat mengelola perpustakaan dengan baik serta mampu menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak dan masyarakat sekitar.
Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak dalam menyediakan buku-buku berkualitas dan sarana membaca yang nyaman. Melalui gerakan literasi ini, diharapkan masyarakat desa bisa memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan, sehingga literasi masyarakat dapat meningkat seiring dengan bertambahnya akses terhadap buku-buku yang bermutu.
Baca Juga:
INLISLite Versi 3, Solusi Modern untuk Perpustakaan Digital
Menyiapkan Generasi Emas 2045 dengan Literasi
Gerakan literasi yang digagas oleh Perpusnas tidak hanya sekedar membagikan buku, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Program ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang menargetkan Indonesia Emas 2045. Pada tahun tersebut, Indonesia diprediksi akan menikmati bonus demografi, di mana 70% penduduknya berada pada usia produktif.
Namun, bonus demografi ini akan menjadi tantangan jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, literasi menjadi faktor penting dalam mencetak generasi yang siap menghadapi persaingan global. Peningkatan indeks budaya literasi yang naik 5,7% pada tahun 2022 merupakan bukti adanya progres dalam upaya literasi nasional.
Program literasi yang komprehensif ini menekankan bahwa membaca bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi investasi untuk masa depan. Dengan langkah-langkah konkret seperti distribusi buku, pelatihan pustakawan, dan pengembangan ruang baca di desa-desa, Indonesia tengah menyiapkan pondasi yang kuat untuk menyongsong 2045 sebagai negara yang berdaya saing dan sejahtera. Bagi Sobat Pustaka, mari kita dukung dan ambil bagian dalam gerakan literasi ini. Bersama-sama, kita dapat membangun generasi yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi masa depan!
Baca Juga:
Pelestarian Seni dan Budaya Lokal HST
0 Response to "Menggapai Indonesia Emas 2045 melalui Gerakan Literasi Desa"
Post a Comment