Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan Desa

Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan Desa


Minat baca adalah kecenderungan hati yang tinggi kepada suatu sumber bacaan tertentu (Sutarno, 2001 : 27). Sebagaimana dijelaskan oleh Sutarno, bahwa minat baca dibentuk melalui kecenderungan seseorang terhadap suatu sumber bacaan, baik karena rasa ingin tahu maupun karena kebiasaan. Faktor – faktor yang menjadi keterbatasan minat dan budaya baca rendah (Sutarno, 2006 : 257) adalah sebagai berikut :

(1) Akses informasi dari dan ke perpustakaan

(2) Tingkat pendidikan masyarakat masih berada di bawah standar.

(3) Kondisi sosial ekonominya pada umumnya kurang menguntungkan.

(4) Layanan perpustakaan kepada masyarakat belum merata.

(5) Apresiasi dan respon masyarakat masih perlu ditingkatkan. 

Keterbatasan akses informasi dari perpustakaan disebabkan beberapa hal seperti kurangnya sosialisasi dan pemasyarakatan, publikasi melalui brosur, lokasi perpustakaan kurang strategis, dan terbatasnya kegiatan perpustakaan diketahui atau diikuti oleh masyarakat. Keterbatasan informasi ke perpustakaan misalnya tidak adanya papan penunjuk ke perpustakaan di tempat– tempat yang strategis. Jalur angkutan umum ke perpustakaan yang belum memadai, tingkat kesibukan kelompok masyarakat semestinya merupakan pelanggan atau konsumen perpustakaan. Pengguna perpustakaan adalah mereka yang berkecimpung dengan dunia informasi dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan terkait langsung dengan aktivitas membaca, belajar, informasi, penelitian dan kegiatan yang sejenis, sehingga untuk masyarakat tertentu belum sadar atas kehendak sendiri untuk memanfaatkan perpustakaan. Sebagian anggota masyarakat secara kebetulan kondisi sosial ekonominya belum beruntung, maka perhatian untuk membeli atau memiliki ibuku masih dianggap kurang. Jadi kebiasaan membaca di rumah juga terbatas, karena di rumah sedikit atau bahkan jarang membaca, maka minat untuk ke perpustakaan untuk membaca juga berkurang. Kondisi yang demikian berujung pada suatu kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi belum baik dapat berpengaruh pada minat masyarakat ke perpustakaan. Layanan belum merata juga banyak penyebabnya, sementara untuk memperoleh layanan tersebut masyarakat juga harus aktif, misalnya berkunjung ke perpustakaan.

Oleh karena itu, minat baca masyarakat perlu ditingkatkan dengan adanya perpustakaan desa. Tujuan diselenggarakannya perpustakaan desa adalah sebagai berikut:

1. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat secara merata di berbagai daerah sehingga tercapai masyarakat yang cerdas yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat.

3. Mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam pemberantasan buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali. 

Manusia akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan kebutuhan yang ada pada dirinya belum terpenuhi (menuntut pemenuhan). Motivasi atau dorongan itu merupakan daya yang dapat merangsang atau mendorong manusia untuk mengadakan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan guna mencapai tujuan yang diharapkan. 

Dorongan adalah daya motivasional yang mendorong lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dorongan yang dimaksud adalah motivasi tidak hanya untuk perilaku tertentu saja, melainkan perilaku apa saja yang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang diinginkan seseorang. Motivasi tersebut dapat muncul dalam diri orang tersebut atau dapat dirangsang dari luar. 

Dorongan minat baca yang diberikan kepada seseorang memerlukan adanya pembinaan minat baca yang dilakukan perpustakaan. Pembinaan minat baca merupakan proses berkelanjutan untuk membantu individu agar minat bacanya tumbuh dan terus berkembang. 

Pembinaan minat baca merupakan suatu jenis pelayanan perpustakaan dalam membantu dan memberi guidance kepada para pengunjung atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan. Pembinaan minat baca ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan selera dalam membaca, terampil dalam menyeleksi dan menggunakan buku, mampu mengevaluasi materi bacaan dan memiliki kebiasaan efektif dalam membaca informasi, serta memiliki kesenangan membaca. 

Pembinaan minat baca yang dilakukan oleh perpustakaan lebih ditekankan pada pemberian motivasi yang berasal dari lingkungan luar. Motivasi ini diberikan dengan merangsang motif untuk membaca yang ada dalam diri pemakai agar motif tersebut dapat terus bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan membaca yang diinginkan. Rangsangan motif dapat dilakukan dengan cara menyediakan sesuatu yang dapat menarik motif untuk aktif mencapai tujuannya. Sesuatu yang menarik tersebut dapat berupa penyediaan koleksi yang berkualitas, desain ruang baca yang menarik, pelayanan yang unik, dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan adanya pembinaan minat baca dapat mencapai tujuan dari pengembangan minat baca itu sendiri.

Peran perpustakaan sangat sentral dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan perpustakaan dalam pembinaan minat baca dalam rangka pemberian motivasi eksternal (yang berasal dari lingkungan luar) adalah dengan menyediakan koleksi yang berkualitas yang bertujuan untuk menarik minat pembaca.

Masyarakat harus aktif untuk mengunjungi perpustakaan yang terdapat di Daerahnya. Apresiasi dan respon masyarakat terhadap perpustakaan berkaitan erat dengan kebiasaan membaca, tingkat pendidikan dan kondisi serta lingkungannya. Semua itu belum menunjang, maka dapat berakibat terhadap apresiasi dan respon masyarakat. Sebaliknya jika semua telah disebutkan sudah berjalan baik, maka secara langsung dan tidak langsung akan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan layanan perpustakaan.

Oleh karena itu, hendaknya perpustakaan desa dalam melakukan pengadaan koleksi melalui perencanaan yang matang dengan mengutamakan unsur kualitas koleksi dalam upaya meningkatkan minat baca pemakai/pengguna.

1. Perpustakaan desa akan memiliki nilai dan berdaya guna apabila dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakainya. Oleh karena itu, koleksi perpustakaan desa agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai khususnya masyarakat sekitar perpustakaan, maka koleksi yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan cara seperti mengadakan survei pemakai dan menyediakan kartu atau lembar permintaan tambahan koleksi secara berkala kepada pemakai untuk pengembangan koleksi. Survei pemakai dan penyediaan kartu tambahan koleksi ini juga berlaku untuk tujuan di pos-pos pelayanan lainnya.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat menuntut perpustakaan untuk terus memperbarui koleksinya agar informasi yang disediakan tetap up to date. Bahan bacaan yang ditulis beberapa tahun yang lalu mungkin saja tahun ini sudah terasa ketinggalan zaman, ditambah lagi dengan koleksi yang hanya “itu-itu saja” dan sudah sering dibaca akan menjadi kurang menarik. Oleh karena itu, koleksi - koleksi yang disediakan perpustakaan desa harus terus diperbarui agar tetap menarik dan mutakhir.

3. Salah satu tujuan dibentuknya perpustakaan adalah untuk mengatur, menyusun, menata, memelihara, dan merawat agar koleksi tetap rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah diakses, tidak mudah rusak, hilang,dan berkurang. Tujuan tersebut dapat dicapai oleh perpustakaan desa dengan cara mengadakan usaha-usaha konservasi (perlindungan dan pengawetan), preservasi (pemeliharaan, penjagaan, dan pengawetan)seperti memberi kapur barus di sela-sela rak koleksi, dan sebagainya agar koleksi tidak cepat rusak, serta melakukan restorasi (perbaikan) koleksi pada koleksi-koleksi yang sudah rusak seperti memperbaiki jilidan, mengganti bagian yang hilang, dan sebagainya guna kenyamanan dan kelancaran pemakai dalam memanfaatkan koleksi.

0 Response to "Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Perpustakaan Desa"

Post a Comment