Peran Pustakawan Dalam Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Abad 21 merupakan abad teknologi informasi. Perkembangan masyarakat tertuju pada hal yang berkaitan dengan elektronik. Hampir seluruh lapisan masyarakat telah menggunakan alat elektronik sebagai bagian dalam kehidupan. Ruang dan waktu seolah tidak ada batasnya. Dalam hitungan detik, menit, jam, masyarakat telah dapat mengetahui informasi yang diinginkan. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang menyediakan informasi kebutuhan masyarakat. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, bahwa perpustakaan merupakan tempat simpan karya cetak dan diolah sesuai dengan kebutuhan masyarakat berbasis teknologi informasi. Perpustakaan sebagai lembaga informasi dan sumber informasi bagi masyarakat telah dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Peran perpustakaan sangat dibutuhkan pada saat meledaknya informasi. Istilah peran untuk sebuah perpustakaan adalah kedudukan, posisi, dan tempat yang dimainkan, apakah penting, strategis, sangat menentukan, berpengaruh, atau hanya sebagai pelengkap saja. 


A. PENGERTIAN PUSTAKAWAN 

Poerwadarminta dalam Aziz (2006:44) menambahkan bahwa, “Pustakawan adalah ahli perpustakaan. Dengan pengertian tersebut berarti pustakawan sebagai tenaga yang berkompeten dibidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi”. Selanjutnya Aziz (2006:44) menambahkan bahwa, “Pustakawan merupakan tenaga profesi dalam bidang informasi, khususnya informasi publik, informasi yang disediakan merupakan informasi publik melalui lembaga kepustakawanan yang meliputi berbagai jenis perpustakaan”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pustakawan merupakan tenaga profesi dalam bidang informasi, yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang. 

Demikian pengertian dari beberapa sumber tentang pengertian pustakawan yang dapat disimpulkan bahwa pustakawan merupakan sebuah profesi dibidang perpustakaan yang telah memiliki keahlian melalui pendidikan atau pelatihan pendidikan tentang perpustakaan untuk melayani masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Agar masyarakat lebih mengenal tentang pustakawan, maka pustakawan harus menunjukkan peran terhadap perpustakaan. Peran yang dapat dilihat secara langsung oleh masyarakat. Peran yang dapat merubah kebutuhan hidup masyarakat. 



B. STRATREGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN 

Pengembangan sebuah perpustakaan perlu suatu strategi yang dapat mempengaruhi dan merubah pandangan masyarakat akan keberadaan perpustakaan sebagai tempat pembelajaran masyarakat sepanjang hayat. Pengertian Strategi secara umum adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan (victory) pencapaian tujuan (to achieve goals). Berikut beberapa pengertian strategi menurut para ahli:

Menurut Carl Von Clausewits (Carl Philipp Gottfried) (1780-1831) seorang ahli strategi dan peperangan, Pengertian strategi adalah penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan "the use of engagements for the object of war" . Kemudian dia menambahkan bahwa politik atau policy merupakan hal yang terjadi setelah terjadinya perang (War is a mere continuation of politics by other means / Der Krieg ist eine bloße Fortsetzung der Politik mit anderen Mitteln). 

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan untuk strategi dalam pengembangan perpustakaan adalah suatu langkah atau cara merencanakan suatu kegiatan dengan sebuah keputusan bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memperhatikan perubahan masyarakat modern/informasi.


C. PERAN PUSTAKAWAN DALAM PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Pustakawan merupakan garda terdepan dalam sebuah perpustakaan. Sebagai profesi di bidang perpustakaan, tentunya pustakawan wajib berperan dalam pengembangan perpustakaan untuk meningkatkan layanan, pemanfaatan perpustakaan bagi masyarakat. Terkait dengan berkembangnya teknologi informasi, pustakawan dituntut dapat mengikuti perkembangan tersebut. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar seorang pustakawan untuk memajukan sebuah perpustakaan agar lebih berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat dalam menigkatkan kebutuhan hidup. Pustakawan sebagai penggerak jalannya kegiatan perpustakaan, dapat menerapkan strategi-strategi pengembangan perpustakaan untuk mewujudkan perpustakaan yang inovatif dan kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi. 


1. Strategi Pelibatan Masyarakat.

Perpustakaan berperan penting sebagai pusat kegiatan dan belajar masyarakat. Pelibatan masyarakat adalah kegiatan perpustakaan untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat melalui penyediaan informasi yang luas (buku, internet, pelatihan) dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif. Setiap masyarakat pasti memiliki sebuah masalah dan kebutuhannya masing-masing. Perpustakaan tentunya harus peka akan kondisi masyarakat dan dapat memberikan fasilitas dan penyelesaian masalah dengan memberikan kegiatan-kegiatan dalam masyarakat melalui perpustakaan.   

Strategi pelibatan masyarakata tersebut merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh seorang pustakawan. Pustakawan sebagai pelaksana kegiatan dalam perpustakaan dapat menunjukkan benang merah antara berkembangnya perpustakaan dan terpenuhinya kebutuhan informasi masyarakat yang sedang meningkatkan kualitas dan produktivitasnya. Dalam melaksanakan tugasnya pustakawan harus melakukan sosialisasi dan penyuluhan berupa pendampingan dengan melibatkan diri untuk mengajak masyarakat menggunakan fasilitas perpustakaan sebagai wahana pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan terhadap pelibatan masyarakat ini adalah : 

  • Identifikasi masalah 

Setiap individu atau kelompok atau organisasi tentunya memiliki sebuah masalah. Masalah bukanlah suatu hambatan, melainkan rintangan yang perlu diselesaikan. Dengan melibatkan diri dengan masyarakat melalui penyuluhan, maka pustakawan dapat menemukan masalah yang dihadapai oleh masyarakat.  Pustakawan dapat memproiritaskan masalah tersebut dengan mengacu pada kreteria; Penting dan mendesak, berdampak positif, bisa difasilitasi oleh perpustakaan.  

  • Menentukan jenis kegiatan yang memanfaatkan komputer / internet yang merupakan bagian dari teknologi informasi 

Kegiatan merupakan tindakan sebagai upaya untuk mengatasi sebuah masalah yang dihadapi. Dalam menentukan kegiatan, hendaknya pustakawan melihat prioritas masalah. Sebelumnya pustakawan telah dapat menentukan kegiatan yang dapat difasilitasi oleh perpustakaan. Hal ini tentunya untuk mempermudah pustakawan agar dapat melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.  Jenis kegiatan dapat berupa seminar, pelatihan komputer, pelatihan usaha kecil menengah dan kegiatan lainnya.

  • Menentukan sasaran kegiatan 

Kegiatan membutuhkan keterlibatan suatu kelompok yang menghadapi suatu masalah. Pustakawan dapat menentukan sasaran kegiatan yang akan dilakukan. Sasaran kegiatan sesuai dengan jenis kegiatan yang telah direncanakan. Sasaran ini dapat melibatkan kalangan perempuan, pemuda, atau sebuah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat.  

  • Menyusun rencana kegiatan 

Langkah selanjutnya setelah menentukan sasaran kegiatan adalah menyusun rencana kegiatan. Rencana kegiatan merupakan upaya untuk melakukan kapan kegiatan itu akan dilaksanakan. Jenis kegiatan, sasaran, waktu, tempat, biaya kegiatan, dan penanggungjawab merupakan unsur yang terdapat  dalam sebuah rencana kegiatan.


2. Strategi peningkatan akses layanan komputer dan internet.

Pada era teknologi informasi tidak dapat dipungkiri bahwa sarana komputer dan internet tentunya sangat membantu masyarakat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Kajian kolaboratif dari Internet Society dan Firma Konsultan TRPC bahwa penetrasi internet indonesia masih rendah yaitu sekitar 16% dan sebagian besar penggunanya adalah mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Komputer dan internet merupakan peluang masyarakat untuk memajukan hidupnya. Sebagai salah satu layanan publik dan informasi bagi kalangan masyarakat, perpustakaan dapat menyediakan layanan komputer dan internet sebagai kontribusi untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat tanpa harus meninggalkan buku. 

Untuk lebih mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat, perlu dilakukan sebuah kegiatan yang memberikan layanan akses komputer dan internet, mengingat perkembangan zaman telah memasuki era teknologi informasi. Layanan akses komputer dan internet sangat diperlukan pada perpustakaan, sebagai komitmen perpustakaan untuk menyediakan sumber informasi yang mudah dan cepat ditelusuri bagi masyarakat. Perpustakaan melalui peran pustakawan dapat melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa pelatihan pengenalan komputer, pengenalan internet, lomba pembuatan blog, dan lomba lainnya yang terkait dengan teknologi informasi. 


3. Strategi Advokasi.

Advokasi merupakan suatu langkah individu atau organisasi untuk mempengaruhi pembuat keputusan terhadap perpustakaan terhadap perubahan kebijakan, perubahan anggaran. Dengan telah melakukan berbagai banyak kegiatan tentunya, strategi ini sangat penting, mengingat perpustakaan  perlu dukungan dari semua pihak. Perpustakaan harus membangun kemitraan dengan pihak lain yang mendukung kegiatan perpustakaan. sasaran advokasi adalah sasaran primer, sasaran sekunder, dan mitra. Sasaran primer adalah seseorang atau lembaga yang dapat merubah kebijakan atau anggaran yang dibutuhkan perpustakaan untuk mencapai tujuan. Dapat dimaksudkan bahwa sasaran ini adalah kepala daerah. Sasaran sekunder merupakan seseorang atau sekelompok individu yang dapat mempengaruhi sasaran utama. Mitra merupakan individu atau oraganisasi masyarakat yang dapat membantu mempromosikan layanan perpustakaan dan membangun partisipasi masyarakat.  

Seluruh rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan perpustakaan memerlukan suatu dukungan dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun dari sektor swasta. Hal ini perlu dilakukan suatu langkah advokasi kepada pihak yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan yang telah direncanakan. Langkah advokasi berupa : 

  • Merumuskan tujuan advokasi

Pustakawan perlu mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan perpustakaan dalam memfasilitasi kegiatan yang ditujukan untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Dalam merumuskan advokasi perlu ditekankan dana dan sumber daya manusia karena unsur tersebut merupakan unsur yang penting dalam melaksanakan kegiatan. 

  • Identifikasi sasaran advokasi 

Identifikasi sasaran advokasi merupakan upaya untuk menentukan orang atau kelompok/organisasi yang dapat memberikan dukungan terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan. Sasaran advokasi ini terdiri dari sasaran primer, sasaran sekunder dan mitra. Tujuan melakukan advokasi terhadap sasaran primer adalah agar mendapatkan dukungan berupa kebijakan atau anggaran kepada perpustakaan. Sedangkan advokasi sasaran sekunder adalah  memberikan pengaruh kepada pemangku kebijakan untuk mengambil sebuah keputusan yang dapat mendukung kegiatan perpustakaan. Advokasi terhadap mitra merupakan hubungan yang memberikan manfaat, baik untuk perpustakaan maupun mitranya.  

  • Membuat pesan advokasi 

Seluruh rangkaian upaya melakukan advokasi tentunya perlu sebuah pesan. Pesan advokasi bertujuan untuk menyampaikan pentingnya perpustakaan untuk masyarakat dan meminta dukungan dan jenis dukungan yang dibutuhkan. Pesan advokasi dapat berupa sebuah laporan tertulis ataupun sebuah proposal. Dalam pesan advokasi ini yang sangat diperlukan adalah angka/data dan profil/gambaran masyarakat. Hal ini dapat menjelaskan masalah yang dihadapi, membantu meyakinkan sasaran advokasi, bukti kesuksesan, mendapatkan perhatian media, sebagai dasar untuk mendapatkan dana dan dukungan berkelanjutan, mudah diingat, membantu membandingkan layanan yang diberikan perpustakaan dengan layanan dari institusi lain, dan dapat menunjukkan manfaat dari kegiatan perpustakan kepada masyarakat. Dengan data dan profil diharapkan dapat meyakinkan kepada sasaran advokasi. 


Dalam advokasi terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pustakawan. Cara tersebut dapat berupa : 

  • Promosi 

Promosi merupakan kegiatan yang memberikan informsi untuk mempengaruhi dan menghimbau masyarakat umum agar memanfaatkan perpustakaan dan mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan guna pengembangan perpustakaan. Tujuan dari promosi adalah menginformasikan layanan perpustakaan, meningkatkan kunjungan masyarakat, meningkatkan pemanfaatan layanan perpustakaan, dan mempengaruhi pemangku kepentingan. Promosi dapat dilakukan melalui media elektronik, media cetak, media sosial dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan.  

  • Lobi 

Lobi merupakan suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk suatu tujuan tertentu, baik kepada perorangan, lembaga pemerintahan maupun suatu organisasi. Kegiatan dalam melakukan lobi adalah melakukan pertemuan, mengumpulkan informasi dan mempersiapkan bahan lobi, melakukan kontak dengan individu yang berpengaruh, mempersiapkan orang yang dapat berbicara / berkomunikasi dengan baik(Presentasi). Dalam melaksanakan lobi diharapakan pustakawan dapat memberikan pernyataan yang sebenarnya, serta menyampaikan manfaat kegiatan. Yang perlu dihindari dalam lobi adalah tindakan penyuapan. 

  • Membangun Kemitraan 

Mitra sangat diperlukan oleh sebuah perpustakaan. Pustakawan sangat berperan penting sebagai fasilitator antara perpustakaan dan mitra untuk membangun sebuah kemitraan. Kemitraan merupakan hubungan yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Dalam membangun kemitraan diperlukan suatu keuntungan apa yang didapat dari perpustakaan dan keuntungan apa yang diberikan/ditawarkan perpustakaan kepada mitra. Membangun kemitraan berpedoman pada saling menguntungkan. 


Terlaksananya kegiatan sesuai dengan rencana atau program yang telah dibuat oleh pustakawan, maka kegiatan dokumentasi dan pelaporan sangat penting untuk dilakukan. Pustakawan diharapkan mengumpulkan, dan menyimpan informasi sebagai bukti kegiatan telah terlaksana. Hasil dari pelaporan dan dokumentasi dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dimasa mendatang bagi orang lain. Disamping itu juga dapat digunakan sebagai bahan akuntabilitas kepada pemerintah, pemberi bantuan (donatur/sponsor) dengan harapan ada sebuah keberlanjutan dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. 


0 Response to "Peran Pustakawan Dalam Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi"

Post a Comment