Merdeka Membaca: Literasi (& Numerasi) Inklusif yang Mensejahterakan dalam Tafsir Merdeka dan Belajar Membaca

 Merdeka Membaca: Literasi (& Numerasi) Inklusif yang Mensejahterakan dalam Tafsir Merdeka dan Belajar Membaca


Kompetensi literasi dan numerasi dalam konteks hari ini dan ke depan mesti dilihat tidak hanya untuk menemukan dan memetakan masalah pendidikan dengan menggunakan instrumen pengukur kapasitas diri. Dan juga tidak sekadar bahan refleksi dan evaluasi pembelajaran di sekolah.

Inisiatif dengan fokus peningkatan kemampuan literasi tidak hanya urusan Kurikulum Merdeka-nya Kemendikbudristek. Pun tidak hanya tentang literasi untuk kesejahteraan dan inklusi sosial-nya Perpustakaan Nasional. Literasi sebagai kecakapan hidup harus menjadi tanggung jawab semua pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan.


Kepala Perpusnas Ajak Pustakawan Pimpin Indonesia Jadi Negara Produsen

Hari Pustakawan Indonesia: 7 Juli


Dengan literasi, setiap manusia Indonesia dapat memiliki kemampuan menyelesaikan masalahnya, bekerja bersama secara tim, mengevaluasi diri sendiri dan kemampuan memanfaatkan teknologi untuk penghidupannya. 

Keterampilan literasi yang bertransformasi dengan kondisi hari ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri, memiliki kemampuan mengambil keputusan, dapat bersosialisasi di tengah masyarakat dan juga memiliki keahlian untuk bekerja berdasarkan minatnya. 


BUKU PEDOMAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI KALIMANTAN SELATAN

Latihan Soal SKB PPPK CPNS 


Keterampilan literasi bukan sekadar urusan membaca dan menulis tetapi urusan akses pada bacaan berkualitas yang membangun kecakapan hidup mensejahterakan. Literasi memberi ruang untuk belajar mengenali kapasitas diri sendiri dan berkarya dengan merdeka.

0 Response to "Merdeka Membaca: Literasi (& Numerasi) Inklusif yang Mensejahterakan dalam Tafsir Merdeka dan Belajar Membaca"

Post a Comment