Menghadapi Mitos dan Kesalahpahaman tentang Penyakit Cacar

 Menghadapi Mitos dan Kesalahpahaman tentang Penyakit Cacar


Cacar adalah penyakit yang dikenal luas di masyarakat, tetapi masih banyak mitos dan kesalahpahaman yang mengelilinginya. Mitos-mitos ini dapat menyebabkan kebingungan dan bahkan perilaku yang berisiko. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam beberapa mitos dan kesalahpahaman paling umum tentang cacar dan menghadirkan fakta-fakta yang didukung oleh ilmu pengetahuan untuk meluruskannya.

1. Mitos: Cacar Hanya Menyerang Anak-anak

Faktanya: Cacar Dapat Menyerang Semua Usia

Cacar air, atau varicella, memang lebih sering terjadi pada anak-anak, tetapi ini tidak berarti orang dewasa kebal terhadap penyakit ini. Orang dewasa yang tidak pernah terinfeksi atau tidak divaksinasi dapat terinfeksi cacar air, dan biasanya infeksinya lebih parah dibandingkan dengan anak-anak. Selain itu, orang dewasa lebih berisiko mengalami komplikasi serius seperti pneumonia, ensefalitis, dan infeksi kulit sekunder.

Sistem kekebalan tubuh orang dewasa merespons infeksi dengan cara yang berbeda dibandingkan anak-anak. Ini bisa menyebabkan reaksi yang lebih hebat dan gejala yang lebih berat. Selain itu, komplikasi lebih sering terjadi pada orang dewasa, yang bisa memerlukan perawatan medis intensif.

2. Mitos: Sekali Terinfeksi, Tidak Akan Kena Lagi

Faktanya: Reaktivasi Virus Dapat Menyebabkan Herpes Zoster

Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus varicella-zoster tetap berada dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif di sistem saraf. Virus ini dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai herpes zoster atau shingles (cacar ular). Shingles biasanya menyebabkan ruam yang menyakitkan dan dapat menyebabkan komplikasi seperti neuralgia postherpetik, yaitu nyeri kronis di area bekas ruam.

Vaksin herpes zoster dianjurkan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas untuk mengurangi risiko reaktivasi virus varicella-zoster. Vaksin ini efektif dalam mengurangi kejadian shingles dan keparahan gejalanya, serta resiko neuralgia postherpetik.


Baca juga: 

Komplikasi yang Mungkin Terjadi Pada Penderita Cacar

3. Mitos: Vaksin Tidak Diperlukan Jika Sudah Pernah Terkena Cacar

Faktanya: Vaksinasi Masih Penting untuk Mencegah Shingles

Meskipun seseorang yang pernah terkena cacar air biasanya memiliki kekebalan seumur hidup terhadap virus, vaksinasi herpes zoster tetap dianjurkan untuk orang dewasa yang lebih tua. Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah reaktivasi virus varicella-zoster, yang bisa menyebabkan shingles.

Sistem kekebalan tubuh dapat melemah seiring bertambahnya usia, membuat reaktivasi virus lebih mungkin terjadi. Oleh karena itu, vaksinasi herpes zoster memberikan perlindungan tambahan yang sangat penting bagi orang dewasa yang lebih tua.

4. Mitos: Cacar Hanya Menular Saat Ruam Muncul

Faktanya: Penularan Dapat Terjadi Sebelum Ruam Muncul

Virus varicella-zoster dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi kepada orang lain melalui udara atau kontak langsung dengan cairan dari gelembung cacar yang pecah. Masa inkubasi penyakit ini adalah sekitar 10-21 hari, dan seseorang yang terinfeksi dapat menularkan virus bahkan beberapa hari sebelum ruam muncul.


Penularan melalui udara terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, menyebarkan partikel virus ke udara. Penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari gelembung cacar, seperti pakaian atau tempat tidur.


Baca juga: 

Mengenal Pengobatan Penyakit Cacar


5. Mitos: Menggaruk Ruam Tidak Berbahaya

Faktanya: Menggaruk Dapat Menyebabkan Infeksi Sekunder

Menggaruk ruam cacar bisa sangat menggoda karena rasa gatal yang intens, tetapi tindakan ini dapat menyebabkan masalah serius. Menggaruk dapat merusak kulit, memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi bakteri sekunder. Infeksi ini bisa memerlukan perawatan dengan antibiotik dan bisa menyebabkan bekas luka permanen.


Untuk mengurangi gatal, mandi air hangat dengan baking soda atau oatmeal dapat membantu. Penggunaan lotion calamine juga bisa meredakan rasa gatal. Selain itu, memotong kuku dan menjaga kebersihan tangan dapat mencegah kerusakan kulit akibat garukan.

6. Mitos: Vaksin Cacar Tidak Aman dan Tidak Efektif

Faktanya: Vaksin Cacar Sangat Aman dan Efektif

Vaksin varicella-zoster untuk cacar air dan vaksin herpes zoster untuk shingles telah melalui uji klinis yang ketat dan terbukti sangat aman dan efektif. Efek samping yang serius sangat jarang terjadi, dan manfaat vaksin jauh melebihi risiko potensial.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa vaksin varicella-zoster sangat efektif dalam mencegah cacar air dan komplikasi terkait. Vaksin herpes zoster juga efektif dalam mengurangi risiko shingles dan neuralgia postherpetik. Vaksin ini telah menyelamatkan banyak nyawa dan mencegah ribuan kasus penyakit yang parah.


Baca juga: 

Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Cacar


7. Mitos: Hanya Orang dengan Gejala yang Menularkan Cacar

Fakta: Orang Tanpa Gejala Juga Dapat Menularkan Virus

Orang yang terinfeksi virus varicella-zoster dapat menularkan virus bahkan jika mereka belum menunjukkan gejala apa pun. Ini berarti seseorang bisa menjadi sumber penularan sebelum mereka menyadari bahwa mereka sakit.

Karena penularan bisa terjadi tanpa gejala, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi dan menjaga kebersihan yang baik. Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi dan membersihkan permukaan yang sering disentuh juga membantu mengurangi risiko penularan.

8. Mitos: Shingles dan Cacar Air adalah Penyakit yang Berbeda

Fakta: Shingles dan Cacar Air Disebabkan oleh Virus yang Sama

Shingles (herpes zoster) dan cacar air (varicella) disebabkan oleh virus yang sama, yaitu virus varicella-zoster. Cacar air adalah infeksi primer yang biasanya terjadi pada anak-anak, sementara shingles adalah reaktivasi virus yang bisa terjadi bertahun-tahun setelah infeksi cacar air awal.

Virus varicella-zoster tetap berada dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif setelah seseorang sembuh dari cacar air. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, virus dapat aktif kembali dan menyebabkan shingles. Oleh karena itu, vaksinasi herpes zoster dianjurkan untuk mencegah reaktivasi ini.


Baca juga: 

Mengenal Penularan Penyakit Cacar

9. Mitos: Hanya Orang Tua yang Perlu Vaksin Shingles

Fakta: Orang Dewasa Muda Juga Bisa Mendapat Manfaat dari Vaksin Shingles

Meskipun vaksin herpes zoster terutama dianjurkan untuk orang berusia 50 tahun ke atas, orang dewasa yang lebih muda dengan kondisi medis tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh juga bisa mendapat manfaat dari vaksin ini. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah Anda perlu vaksinasi shingles.

Vaksin herpes zoster dapat membantu mengurangi risiko reaktivasi virus dan komplikasi terkait, seperti neuralgia postherpetik, pada orang dewasa dari berbagai usia yang berisiko tinggi. Vaksin ini memberikan perlindungan jangka panjang dan membantu menjaga kualitas hidup.

10. Mitos: Menghindari Orang yang Terinfeksi Sudah Cukup untuk Melindungi Diri

Fakta: Vaksinasi adalah Langkah Pencegahan Terbaik

Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi memang membantu mengurangi risiko, tetapi vaksinasi tetap merupakan langkah pencegahan terbaik. Vaksinasi memberikan perlindungan jangka panjang dan membantu mencegah penyebaran virus di masyarakat.

Vaksinasi tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi tetapi juga membantu mencegah penyebaran virus kepada orang lain, termasuk mereka yang tidak bisa divaksinasi karena alasan medis. Ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk mencapai kekebalan kelompok dan melindungi populasi yang rentan.


Baca juga: 

Mengenal Gejala Umum Cacar



0 Response to "Menghadapi Mitos dan Kesalahpahaman tentang Penyakit Cacar"

Post a Comment