Memperingati Hari Aksara Internasional 8 September Mendorong Literasi Global

Memperingati Hari Aksara Internasional 8 September Mendorong Literasi Global

Setiap tahun pada tanggal 8 September, dunia memperingati Hari Aksara Internasional. Momen ini menjadi pengingat pentingnya literasi dalam memberantas buta huruf dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Di Indonesia, peringatan ini juga menjadi momentum untuk terus mendorong pengentasan buta aksara dan memperkuat fondasi literasi nasional.

Hari Aksara Internasional pertama kali dicetuskan pada Konferensi Menteri Pendidikan se-dunia yang berlangsung di Teheran, Iran, pada 8-19 September 1965. Pertemuan ini menekankan pentingnya literasi sebagai bagian dari pembangunan manusia dan masyarakat. Pada tahun berikutnya, UNESCO secara resmi mendeklarasikan tanggal 8 September 1966 sebagai Hari Aksara Internasional. Sejak itu, tanggal ini diperingati di seluruh dunia sebagai komitmen bersama untuk memajukan literasi dan memberantas buta huruf.

Peringatan Hari Aksara Internasional memiliki tujuan utama meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang pentingnya literasi. Literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami dan mengelola informasi yang dibaca. Literasi yang kuat membantu individu untuk maju, mendapatkan pengetahuan yang luas, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat yang lebih baik.

Selain itu, peringatan ini juga berfungsi sebagai upaya untuk mengatasi masalah buta huruf yang masih menjadi tantangan di banyak negara. Masyarakat yang melek huruf diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun komunitas yang berkelanjutan dan damai.

Baca Juga:

Kang Deden Menyemarakkan Perayaan Hari Anak Nasional di Perpus Palnam

Literasi adalah kemampuan dasar yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Literasi memungkinkan individu untuk mengakses informasi, belajar hal baru, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan. Di era digital ini, literasi juga mencakup kemampuan menggunakan teknologi untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.

Literasi yang baik membantu masyarakat untuk maju dan mengurangi kesenjangan sosial. Orang yang melek huruf memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

Indonesia juga turut serta dalam peringatan Hari Aksara Internasional dengan berbagai kegiatan yang fokus pada pengentasan buta aksara. Di Indonesia, buta aksara tidak hanya melibatkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga berhitung dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui kebijakan Merdeka Belajar terus berkomitmen untuk menuntaskan buta aksara dan meningkatkan literasi masyarakat.

Berdasarkan data BPS tahun 2022, angka buta aksara usia 15-59 tahun di Indonesia tinggal 1,50%. Angka ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam upaya pengentasan buta aksara di Indonesia. Namun, pekerjaan ini belum selesai dan masih membutuhkan kerja keras dari semua pihak.

Baca Juga:

Peringatan Hari Palang Merah Indonesia 3 September dan Kesadaran Kemanusiaan

UNESCO menggarisbawahi bahwa literasi adalah kunci untuk mencapai banyak tujuan pembangunan berkelanjutan. Literasi memungkinkan individu untuk berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan politik. Literasi juga membantu masyarakat untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan kemiskinan.

Pemerintah Indonesia konsisten dalam menuntaskan buta aksara dan meningkatkan literasi melalui berbagai program dan kebijakan. Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan keaksaraan dasar dan lanjutan untuk warga buta aksara. Program penuntasan buta aksara dilakukan secara terstruktur setiap tahun untuk memastikan bahwa semua warga negara Indonesia memiliki akses ke pendidikan literasi.

UNESCO mengapresiasi upaya Indonesia dalam memperingati Hari Aksara Internasional dan mengajak semua pihak untuk terus meningkatkan literasi dan numerasi. Literasi dianggap sebagai bagian integral dari upaya memajukan agenda SDG 4.6 tentang pendidikan sepanjang hayat.

Hari Aksara Internasional bukan hanya sekedar peringatan tahunan, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya literasi dalam kehidupan. Mari bersama-sama membangun masyarakat yang lebih melek huruf, berkelanjutan, dan damai.

Baca Juga:

Hari Pelanggan Nasional 4 September Momen Menghargai Konsumen




0 Response to "Memperingati Hari Aksara Internasional 8 September Mendorong Literasi Global"

Post a Comment