Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Batu Bara
Salam, Sobat Pustaka! Kali ini kita akan membahas topik yang cukup menarik dan penting, yaitu keselamatan lalu lintas terkait angkutan batu bara di jalan-jalan kita. Di Kecamatan Muara Komam dan Batu Sopang, Kabupaten Paser, situasi ini telah menjadi perhatian banyak pihak.
Kecelakaan yang Menghantui
Kecelakaan lalu lintas sering kali menjadi berita yang menghiasi media, dan sayangnya, banyak di antaranya melibatkan truk angkutan batu bara. Jalan provinsi di kawasan ini sudah sering mengalami insiden karena truk-truk besar yang melanggar batas muatan. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai Over Dimension Overload (ODOL). Sobat Pustaka, bisa dibayangkan betapa bahayanya jika truk-truk ini beroperasi tanpa pengawasan yang ketat.
Truk-truk tersebut beroperasi hampir 24 jam, dan sayangnya, ini berdampak langsung pada keselamatan pengguna jalan lainnya. Jalan yang seharusnya aman menjadi berisiko, menambah keresahan di kalangan masyarakat. Kecelakaan yang terjadi tidak hanya menyebabkan kerugian material, tetapi juga berpotensi merenggut nyawa.
Baca juga:
Dispus HST Hadiri KKP di SDN Banua Binjai
Tindakan Pemerintah yang Minim
Meskipun sudah banyak kecelakaan terjadi, respons dari pemerintah dan penentu kebijakan sering kali dianggap minim. Hal ini menjadi sorotan anggota Komisi I DPRD Kabupaten Paser, Hamransyah, yang menekankan pentingnya tindakan segera untuk menangani situasi ini. Ia menegaskan bahwa perusahaan yang mengangkut batu bara harus mematuhi prosedur kesehatan, keselamatan, dan pengelolaan lingkungan.
Kita semua tahu bahwa aturan itu ada untuk dilaksanakan, bukan hanya untuk dipatuhi di atas kertas. Hamransyah mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementerian Perhubungan untuk bertindak tegas terhadap angkutan yang melanggar ketentuan. Tanpa adanya regulasi yang ketat dan penegakan hukum yang konsisten, keselamatan lalu lintas akan selalu terancam.
Baca juga:
Polemik Angkutan Hauling Batu Bara di Paser
Dampak Lingkungan yang Harus Diperhatikan
Angkutan batu bara bukan hanya berisiko pada keselamatan, tetapi juga berdampak negatif terhadap lingkungan. Debu yang dihasilkan dari truk-truk ini dan kerusakan jalan yang terus-menerus terjadi menjadi masalah serius. Masyarakat pun merasakan dampak dari kondisi ini, mulai dari gangguan kesehatan akibat polusi udara hingga kerusakan infrastruktur.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa aktivitas ekonomi yang dilakukan tidak boleh mengabaikan aspek kesehatan dan keselamatan. Literasi masyarakat tentang dampak lingkungan dari aktivitas angkutan ini perlu ditingkatkan. Kita harus peduli dan menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai penonton.
Sobat Pustaka, mari kita tingkatkan kesadaran kita terhadap keselamatan lalu lintas dan dampak lingkungan dari aktivitas di sekitar kita. Jika kita melihat pelanggaran atau ada kejadian yang mencurigakan, jangan ragu untuk melaporkan kepada pihak berwenang. Keterlibatan kita sebagai masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bersih.
Baca juga:
Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah HST Sudah Mencapai 85,30 persen
0 Response to "Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Batu Bara"
Post a Comment