Lomba Bertutur SMA/MA di Riam Bajandik

Lomba Bertutur SMA/MA di Riam Bajandik

Halo, Sobat Pustaka! Kali ini, Sobat Pustaka berkesempatan menyimak serunya Lomba Bertutur tingkat SMA/MA yang diadakan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah! Bertempat di wisata alam Riam Bajandik yang indah, lomba bertutur ini sukses digelar pada Kamis, 10 Oktober 2024. Para siswa dari berbagai sekolah berlomba membawakan cerita rakyat lokal.

Riam Bajandik Jadi Panggung Cerita Rakyat HST

Dalam suasana sejuk dan asri Riam Bajandik, enam sekolah tingkat SMA/MA dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah berpartisipasi dalam Lomba Bertutur ini. Sekolah-sekolah yang ikut serta adalah MAN 2 Hulu Sungai Tengah, SMAN 8 Barabai, SMKS Muda Kreatif, SMAN 6 Barabai, SMAN 2 Barabai, dan SMA Negeri 5 Barabai. Dengan penuh semangat, para peserta menyajikan cerita rakyat lokal yang telah dipilih sesuai dengan tema lomba, yaitu "Cerita Rakyat HST."

Para siswa hadir dengan cerita-cerita yang menggugah tentang kepahlawanan, keajaiban, dan pelajaran moral. Mulai dari kisah "Legenda Pagat, Raden Penganten Si Anak Durhaka" hingga "Masjid Keramat Pelajau Barabai" dan "Asal Usul Gunung Batu Benawa." Tema yang dipilih bertujuan untuk menanamkan rasa cinta budaya dan minat baca di kalangan generasi muda.

Baca Juga:

Paman Birin secara resmi Mengumumkan Pengunduran Dirinya

Juara Bertutur

Setelah tampil memukau di hadapan juri yang terdiri dari Ibu Hesnita Daniar, Misbah Munir, dan Ibu Rahmiyati, berikut adalah para juara yang berhasil menampilkan pertunjukan terbaik mereka:

Juara 1: Aulia Vega dari SMAN 6 Barabai dengan cerita "Legenda Pagat, Raden Penganten Si Anak Durhaka." Juara 2: Andrea Gilang Praditha dari SMKS Muda Kreatif dengan cerita "Masjid Keramat Pelajau Barabai, Saksi Cerita Rakyat Melawan Penjajah Belanda." Juara 3: Siti Fatimah dari MAN 2 Hulu Sungai Tengah dengan cerita "Asal Usul Gunung Batu Benawa." 

Baca Juga:

Serunya Lomba Bertutur SD di Riam Bajandik

Membawa Budaya Lokal pada Generasi Muda

Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyelenggarakan acara ini untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain menumbuhkan minat baca, mengembangkan karakter positif, dan membangkitkan kecintaan terhadap budaya bangsa. Dalam setiap cerita rakyat, tersembunyi pesan moral dan nilai sejarah yang dapat membentuk karakter generasi muda.

Selain itu, acara ini juga diharapkan bisa menghadirkan "role model" bagi anak-anak Indonesia yang gemar membaca dan mengenal kekayaan budaya. Penilaian dalam lomba ini mencakup aspek penampilan, teknik bertutur, dan penguasaan materi, sehingga mendorong para siswa untuk tampil maksimal dan menguasai cerita yang dibawakan.

Melalui kegiatan ini, cerita-cerita rakyat dari Hulu Sungai Tengah seperti "Legenda Pagat" dan "Masjid Keramat Pelajau" tidak akan terlupakan begitu saja. Sebaliknya, kisah-kisah ini akan terus hidup dan dikenang, berkat generasi muda yang peduli akan budaya dan tradisi bangsa.

Lomba bertutur tingkat SMA/MA di Riam Bajandik ini adalah salah satu upaya nyata untuk melestarikan budaya lokal melalui generasi muda. Kegiatan ini memberikan ruang bagi para siswa untuk belajar dan berkembang, mengenalkan mereka pada nilai-nilai luhur dalam budaya kita. 

Baca Juga:

Lomba Bertutur Tingkat SMP/MTs di Riam Bajandik

0 Response to "Lomba Bertutur SMA/MA di Riam Bajandik"

Post a Comment