Lapas Batulicin Perkenalkan Pojok Baca sebagai Sarana Pembelajaran bagi Warga Binaan
Pada Rabu, 17 Juli 2024, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Batulicin meluncurkan sebuah inisiatif yang menjanjikan untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan di kalangan warga binaan mereka. Melalui program inovatif bernama Pojok Baca, Lapas Batulicin berkomitmen untuk memfasilitasi akses pendidikan dan hiburan di dalam lingkungan yang terbatas. Dengan menyediakan fasilitas membaca yang nyaman dan beragam koleksi buku, Pojok Baca diharapkan dapat menjadi sarana efektif dalam memperluas wawasan serta meningkatkan kualitas hidup warga binaan.
Tujuan utama dari Pojok Baca adalah untuk memperkenalkan dan memupuk minat baca di kalangan warga binaan. Program ini dirancang untuk menjawab tantangan keterbatasan akses terhadap bahan bacaan di dalam lapas. Pojok Baca beroperasi dari Senin hingga Kamis, pukul 09.00 hingga 11.00 WITA, memberikan kesempatan yang konsisten bagi warga binaan untuk mengakses koleksi buku yang telah disediakan. Dengan jadwal yang tetap, program ini memastikan bahwa layanan literasi dapat diakses dengan mudah oleh semua warga binaan yang ingin memanfaatkannya.
Pelaksanaan program Pojok Baca tidak terlepas dari dukungan pihak luar. Lapas Batulicin bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispersip) Kabupaten Tanah Bumbu untuk memperkaya koleksi buku dan mengoptimalkan fasilitas bacaan. Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa buku-buku yang disediakan tidak hanya bermanfaat tetapi juga relevan dengan kebutuhan pembinaan kemandirian dan keagamaan warga binaan.
Baca Juga:
Dinas Perpustakaan Hulu Sungai Tengah Selenggarakan Sosialisasi Aplikasi IKalsel
Dengan menyediakan bahan bacaan yang beragam, program ini tidak hanya mendukung peningkatan literasi tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan, yang pada gilirannya dapat mempersiapkan mereka untuk kehidupan setelah masa tahanan.
Kepala Lapas Batulicin, Bambang Hari Widodo, melalui Kepala Subseksi Pembinaan, Harry Indrawan, menjelaskan bahwa Pojok Baca bertujuan untuk memberikan sarana bagi warga binaan untuk memperluas pengetahuan mereka. Terbatasnya ruang gerak di lapas tidak menghalangi mereka untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan melalui membaca,” ujarnya.
Selain meningkatkan literasi, Pojok Baca juga berfungsi sebagai tempat sosialisasi dan rekreasi. Dengan berinteraksi melalui buku dan kegiatan terkait, warga binaan dapat membangun kedekatan dan rasa komunitas di antara mereka. Ini merupakan aspek penting dari rehabilitasi, di mana interaksi sosial dan dukungan emosional dapat memainkan peran besar dalam proses pemulihan dan pembinaan kepribadian.
Baca Juga:
Dispersip Kalsel Pacu Literasi di Sekolah dan Kampus lewat Kompetisi Paduan Suara
Program Pojok Baca juga mengintegrasikan aspek pengembangan kepribadian dengan memberikan edukasi tambahan tentang keselamatan dan tanggung jawab pribadi. Buku-buku yang disediakan di Pojok Baca dirancang untuk memenuhi hak baca warga binaan sekaligus mendukung peningkatan kepribadian mereka. Dengan memanfaatkan waktu dan ruang yang ada untuk membaca dan belajar, warga binaan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang dan lebih siap untuk kembali ke masyarakat setelah menjalani masa tahanan.
Pojok Baca di Lapas Batulicin adalah contoh nyata dari bagaimana inisiatif literasi dapat memberikan dampak positif di lingkungan yang penuh tantangan. Dading Hari Widodo berharap bahwa dengan adanya fasilitas ini, warga binaan dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih luas dan bermanfaat.
Program ini menyoroti pentingnya akses pendidikan dan literasi sebagai bagian dari proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Dengan memberikan kesempatan untuk membaca dan belajar, Lapas Batulicin tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar literasi tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan emosional dan sosial warga binaan. Inisiatif ini menggarisbawahi bagaimana upaya sederhana seperti penyediaan buku dapat memiliki dampak yang besar dalam kehidupan seseorang, bahkan dalam konteks yang sangat terbatas seperti lingkungan penjara.
Baca Juga:
Aisiah Nisa, Transformasi Pribadi Melalui Buku dan Penulisan
0 Response to "Lapas Batulicin Perkenalkan Pojok Baca sebagai Sarana Pembelajaran bagi Warga Binaan"
Post a Comment