Satpolairud Banjarmasin Hadirkan Perpustakaan Terapung untuk Anak Pesisir
Pada hari Jumat, 19 Juli 2024, suasana Sungai Martapura di Kelurahan Sungai Bilu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, dipenuhi dengan keceriaan anak-anak pesisir yang berbondong-bondong menuju sebuah kapal unik. Kapal tersebut, yang dikenal sebagai kapal perpustakaan terapung, adalah bagian dari program inovatif yang diadakan oleh Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polresta Banjarmasin. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan dan literasi kepada anak-anak yang tinggal di daerah aliran sungai, yang seringkali sulit menjangkau fasilitas pendidikan formal.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari Satpolairud Polresta Banjarmasin untuk meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak di daerah pesisir. Kapal perpustakaan terapung ini dioperasikan dengan tujuan untuk menyediakan akses baca buku dan pengetahuan yang bermanfaat bagi anak-anak di daerah yang sulit dijangkau. Dengan adanya perpustakaan di atas kapal, anak-anak tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk membaca buku, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tambahan yang mungkin tidak mereka dapatkan di sekolah.
Kepala Satpolairud Polresta Banjarmasin, AKP Dading Kalbu Adie, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan yang dilakukan secara rutin di pesisir sungai. “Kami mengadakan kegiatan ini agar anak-anak di daerah aliran sungai dapat membaca buku dan menimba ilmu pengetahuan,” ungkap Dading. Ia juga berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang dengan meningkatkan pengetahuan anak-anak dan memperluas wawasan mereka.
Baca Juga:
Dispersip Kalsel Pacu Literasi di Sekolah dan Kampus lewat Kompetisi Paduan Suara
Kapal perpustakaan terapung yang digunakan dalam program ini adalah jenis KP XIII-1001-28, milik Satpolairud Polresta Banjarmasin. Kapal ini telah dimodifikasi untuk berfungsi sebagai perpustakaan terapung, lengkap dengan fasilitas membaca yang nyaman. Kapal ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran yang berpindah-pindah tempat sandar di sepanjang pesisir Sungai Martapura.
Setiap kegiatan di kapal ini dihadiri oleh sekitar 20 anak-anak yang tinggal di pesisir perairan Sungai Martapura. Anak-anak ini memiliki kesempatan untuk memilih buku dari koleksi yang disediakan, dan mereka dapat membaca di ruang yang telah disiapkan di dalam kapal. Selain menyediakan buku, kapal perpustakaan juga dilengkapi dengan fasilitas belajar untuk membantu anak-anak mendapatkan pengetahuan tambahan.
Selain kegiatan membaca, program ini juga mencakup bimbingan belajar tentang keselamatan. Petugas dari Satpolairud Polresta Banjarmasin memberikan edukasi mengenai bahaya mandi di sungai dan keselamatan bermain di sekitar perairan. “Edukasi yang kami lakukan termasuk memberikan pengetahuan tentang larangan dan bahaya mandi dan bermain di sungai,” tambah Dading. Ini merupakan bagian penting dari program, mengingat anak-anak di daerah pesisir sering kali terpapar risiko keselamatan di lingkungan sekitar mereka.
Baca Juga:
Aisiah Nisa, Transformasi Pribadi Melalui Buku dan Penulisan
Dengan menggabungkan aspek pendidikan literasi dan keselamatan, program kapal perpustakaan terapung ini tidak hanya memperluas akses baca, tetapi juga berkontribusi pada keamanan dan kesejahteraan anak-anak di daerah pesisir. Hal ini menunjukkan pendekatan holistik dalam mendukung komunitas yang kurang terlayani.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak pesisir. Dading berharap bahwa dengan adanya kapal perpustakaan terapung ini, anak-anak pesisir akan dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih luas dan mengakses informasi di luar sekolah mereka. “Kami berharap dengan adanya kapal perpustakaan terapung ini, anak-anak pesisir sungai bisa mendapatkan ilmu yang lebih dan pengetahuan yang luas selain di sekolah,” ujarnya.
Dengan memberikan akses baca dan edukasi tambahan tentang keselamatan, Satpolairud Polresta Banjarmasin berkomitmen untuk mendukung pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di daerah pesisir. Program ini adalah contoh nyata bagaimana inovasi dalam pelayanan publik dapat membuat perbedaan nyata dalam kehidupan masyarakat.
Secara keseluruhan, kapal perpustakaan terapung adalah inisiatif yang patut dicontoh. Ini tidak hanya membuka jendela dunia literasi bagi anak-anak di daerah pesisir, tetapi juga berkontribusi pada keselamatan dan kesejahteraan mereka. Dengan dukungan terus-menerus dan komitmen untuk meningkatkan akses pendidikan, program seperti ini memiliki potensi untuk membawa perubahan positif yang berkelanjutan di komunitas yang membutuhkan.
Baca Juga:
Lapas Batulicin Perkenalkan Pojok Baca sebagai Sarana Pembelajaran bagi Warga Binaan
0 Response to "Satpolairud Banjarmasin Hadirkan Perpustakaan Terapung untuk Anak Pesisir"
Post a Comment