Pentingnya Hari Internasional untuk Melindungi Pendidikan 9 September

Tanggal 9 September adalah hari yang penting bagi dunia pendidikan internasional. Dideklarasikan oleh Majelis Umum PBB pada 2019 dengan dukungan Qatar dan 62 negara lainnya, Hari Internasional untuk Melindungi Pendidikan menjadi momen berharga untuk meningkatkan kesadaran global akan pentingnya melindungi pendidikan dari serangan, terutama di daerah yang terkena dampak konflik bersenjata.

Hari Internasional untuk Melindungi Pendidikan memiliki tujuan mulia untuk melindungi pendidikan dari segala bentuk serangan. Peringatan ini menyoroti penderitaan jutaan orang akibat serangan terhadap pendidikan, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama melindungi hak setiap anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa rasa takut dan ancaman.

UNESCO dan UNICEF, sebagai badan PBB yang bertanggung jawab, berperan penting dalam meningkatkan kesadaran global mengenai dampak serangan terhadap pendidikan. Kedua organisasi ini bekerja keras untuk memastikan bahwa negara-negara terdampak konflik tetap memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas. Melalui berbagai program dan inisiatif, UNESCO dan UNICEF berupaya meminimalkan dampak negatif dari serangan terhadap pendidikan.

Baca Juga:

Peringatan Hari Palang Merah Indonesia 3 September dan Kesadaran Kemanusiaan

Serangan terhadap pendidikan memiliki dampak yang sangat merugikan, baik secara fisik maupun psikologis. Kegiatan belajar mengajar terhenti, angka putus sekolah meningkat, dan akses terhadap pendidikan berkualitas menjadi terhambat. Serangan semacam ini juga menyebabkan trauma berkepanjangan bagi siswa dan guru, yang pada akhirnya merusak masa depan generasi muda.

Laporan "Education Under Attack 2022" mencatat bahwa selama 2021-2022, terjadi sekitar 5.000 serangan terhadap pendidikan dan insiden penggunaan militer di sekolah dan universitas global. Sekitar 9.000 siswa dan pendidik menjadi korban di 85 negara. Angka-angka ini menunjukkan betapa pentingnya peringatan Hari Internasional untuk Melindungi Pendidikan.

Palestina adalah salah satu negara yang paling terdampak oleh serangan terhadap sekolah. Pada 2022, sekitar 1,3 juta anak kembali bersekolah di tengah-tengah insiden kekerasan dan serangan. Hal ini menunjukkan betapa rentannya pendidikan di daerah konflik dan pentingnya perlindungan yang lebih kuat.

Baca Juga:

Hari Pelanggan Nasional 4 September Momen Menghargai Konsumen

Setiap tanggal 9 September, UNESCO menyelenggarakan acara tingkat tinggi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Qatar, Education Above All (EAA), UNICEF, dan Kantor Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay. Mereka bersama-sama menyerukan pentingnya perlindungan pendidikan di seluruh dunia.

Resolusi Majelis Umum PBB menegaskan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi dan memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas untuk semua, terutama anak-anak di situasi rentan. Pemerintah harus menciptakan lingkungan sekolah yang aman, bahkan dalam keadaan darurat kemanusiaan. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar.

Pendidikan diakui sebagai hak asasi manusia yang fundamental. Bagi anak-anak dan remaja dalam situasi darurat, pendidikan memberikan rasa normal dan merupakan kunci menuju masa depan yang lebih baik. Pendidikan membantu mereka bertahan dari krisis dan membangun masa depan yang berkelanjutan.

Dengan adanya Hari Internasional untuk Melindungi Pendidikan, dunia diingatkan akan pentingnya melindungi pendidikan sebagai pondasi bagi masa depan yang lebih cerah. Peringatan ini bukan hanya sebuah seremonial, melainkan panggilan untuk aksi nyata dalam memastikan setiap anak di seluruh dunia dapat belajar tanpa rasa takut dan ancaman.

Baca Juga:

Memperingati Hari Aksara Internasional 8 September Mendorong Literasi Global

Tweet