Memperingati Hari Maritim Nasional, 23 September
Hari maritim Nasional diperingati setiap tanggal 23 September. Dalam sejarahnya peringatan Hari maritim Nasional berawal dari peresmian angkatan laut oleh Presiden Soekarno pada tahun 1953. Pada tahun 1957 dicetuskannya Deklarasi Djuanda. Isi Deklarasi tersebut memberitahukan kepada dunia bahwa laut Indonesia meliputi laut sekitar di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Sejarah Hari Intergrasi Timor Timur: 17 Juli
Deklarasi Djuanda menjadi salah satu latar belakang peringatan Hari maritim Nasional. Isi dari deklarasi Djuanda yaitu:
- Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang memiliki corak tersendiri
- Sejak dahulu kala kepulauan nusantara sudah satu kesatuan
- Ketentuan ordonansi Hindia Belanda 1939 dapat memecah belah kesatuan Indonesia.
Adapun tujuan Deklarasi Djuanda adalah
- Mewujudkan bentuk wilayah NKRI yang utuh dan berdaulat
- Menentukan batas-batas wilayah NKRI sesuai dengan asas negara kepulauan
- Mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI.
Sebelum adanya deklarasi itu wilayah negara Republik Indonesia masih mengacu pada ordonan si Hindia Belanda 1939. Dalam peraturan pemerintah kolonial ini pulau-pulau di wilayah nusantara dipisahkan oleh laut. Setiap Pulau hanya berhak atas 3 mil Wilayah perairan yang terhitung dari garis pantai. Dengan aturan itu kapal-kapal asing dibolehkan bebas berkeliaran di laut Jawa laut Makassar, Laut Banda, atau Laut Arafuru yang berada di dalam wilayah Republik Indonesia. Deklarasi Djuanda menegaskan Indonesia menganut prinsip negara kepulauan yang saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara. Sehingga laut-laut antar pulau pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas.
Baca juga: Sejarah Hari Pajak: 14 Juli
Setelah Deklarasi Djuanda luas wilayah Republik Indonesia pertama dua setengah kali lipat dari 2.027.087 km2 menjadi 5.1993.250 km². Selanjutnya pada tanggal 23 September tahun 1963 setelah Musyawarah Nasional maritim di tahun 1963 di Tugu Tani. Presiden Soekarno menetapkan tanggal peringatan Hari maritim Nasional pada tanggal 23 September tahun 1964 yakni setelah Monas. Presiden Soekarno mengeluarkan surat keputusan nomor 249 tahun 1964 yang menetapkan bahwa setiap tanggal 23 September diperingati sebagai hari maritim Nasional.
Tujuan memperingati hari maritim Nasional yaitu untuk merayakan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk kemaritiman Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu dengan menetapkan 7 pilar poros maritim dunia. Di mana ketetapan tersebut dimuat dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 mengenai kebijakan laut Indonesia. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara Indonesia mempunyai posisi geografis yang menguntungkan yang terletak diantara dua samudra dan dua benua yang cukup potensial menempatkan negara Indonesia sebagai pusat diantara negara-negara tetangga karena laut teritorial negara Indonesia menjadi rute perdagangan internasional. Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadikan laut sebagai sumber dalam kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ekonomi maritim di Indonesia menjadi salah satu sumber potensi ekonomi misalnya seperti dalam sektor industri perkapalan pelayaran transportasi laut perikanan pariwisata dan lain sebagainya.
Baca juga: Hari Pustakawan Indonesia: 7 Juli
Hari maritim Nasional penting untuk diperingati setiap tahunnya untuk dijadikan momentum supaya terus bisa membuat masyarakat sadar mengenai potensi besar yang dimiliki oleh negara Indonesia sebagai negara maritim. Selain itu dengan memperingati hari maritim Nasional dapat mengingatkan kembali dan membangkitkan para generasi muda sebagai penerus bangsa untuk menjadikan negara Indonesia sebagai poros maritim dunia dan memanfaatkan sumber daya atau kekayaan laut yang dimiliki untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
0 Response to "Memperingati Hari Maritim Nasional, 23 September"
Post a Comment