Bawaslu Kalsel-ULM Sepakat Kawal Pilkada Dengan Meningkatkan Literasi Kepemiluan

Bawaslu Kalsel-ULM Sepakat Kawal Pilkada Dengan Meningkatkan Literasi Kepemiluan

Pada tanggal 28 Mei 2024, sebuah kesepakatan penting dicapai antara Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Selatan (Bawaslu Kalsel) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Kesepakatan ini bertujuan untuk mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 melalui peningkatan literasi kepemiluan, terutama menyasar mahasiswa sebagai pemilih muda dan masyarakat umum. Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono, dan Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Humas ULM, Parmasihat, di Banjarmasin.

Kerjasama ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih muda yang berpendidikan dan kritis. Pemilih muda, khususnya mahasiswa, sering kali menjadi sasaran utama dalam kampanye literasi kepemiluan karena mereka adalah kelompok yang berpotensi membawa perubahan signifikan dalam proses demokrasi. Dengan adanya kerja sama ini, Bawaslu Kalsel memiliki akses yang lebih luas untuk mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang pengawasan Pilkada di lingkungan ULM.

Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono, menekankan pentingnya peran akademisi dalam mengedukasi masyarakat terkait Pilkada. "Dengan adanya kerja sama ini, Bawaslu secara leluasa bisa mengadakan sosialisasi dan edukasi pengawasan Pilkada di lingkungan ULM," ujarnya. Aries juga berharap bahwa para akademisi dari bidang ilmu sosial dan politik dapat secara aktif berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat tentang Pilkada, termasuk mengenai larangan politik uang dan politik SARA serta mendorong masyarakat menjadi pemilih cerdas.

Dalam hal pengawasan, Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Aries menegaskan bahwa diperlukan peran serta masyarakat, termasuk kalangan kampus yang memiliki intelektualitas sebagai garda terdepan pemilih cerdas. Peran akademisi ULM sangat penting dalam membantu mengawasi dan memastikan bahwa proses Pilkada berjalan dengan jujur dan adil. 


Baca juga: 

Artis Ibukota Bakal Hadir dalam Peluncuran  Pilkada 2024 Kabupaten HST


Sementara itu, Parmasihat, Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Humas ULM, menjelaskan bahwa ruang lingkup kerja sama ini tidak hanya terbatas pada edukasi kepemiluan seperti Pilkada, tetapi juga mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, magang, pengembangan sumber daya manusia, seminar, dan sosialisasi. Parmasihat menambahkan bahwa sinergi antara Bawaslu Kalsel dan ULM juga menjadi bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mendorong mahasiswa dan dosen untuk berkontribusi terhadap kemajuan pemilu termasuk Pilkada agar semakin berkualitas.

Literasi kepemiluan menjadi fokus utama dalam kerja sama ini karena pemahaman yang baik tentang proses pemilu adalah kunci untuk memastikan pemilu yang berkualitas dan demokratis. Literasi kepemiluan mencakup pemahaman tentang hak-hak pemilih, proses pemungutan suara, hingga peran pengawasan untuk mencegah kecurangan. Dengan literasi kepemiluan yang baik, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam setiap tahapan pemilu.

Edukasi literasi kepemiluan yang menyasar mahasiswa ULM akan dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, dan diskusi publik yang melibatkan para ahli dan praktisi di bidang kepemiluan. Selain itu, materi edukasi juga akan disebarluaskan melalui media sosial dan platform digital lainnya agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan demikian, diharapkan literasi kepemiluan dapat menyentuh semua lapisan masyarakat, tidak hanya mahasiswa tetapi juga masyarakat umum.

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri di luar program studi mereka. Dalam konteks ini, kerja sama antara Bawaslu Kalsel dan ULM menjadi salah satu implementasi dari program MBKM, dimana mahasiswa didorong untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung proses demokrasi.


Baca juga: 

H. Abdul Wahid Mantan Bupati HSU Meninggal


Mahasiswa ULM akan diberi kesempatan untuk magang di Bawaslu Kalsel, terlibat dalam penelitian terkait kepemiluan, serta ikut serta dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kepemiluan. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis di dalam kelas, tetapi juga pengalaman praktis di lapangan yang sangat berharga bagi pengembangan kompetensi mereka.

Para akademisi dari ULM, khususnya yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, diharapkan dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada. Akademisi dapat memberikan kontribusi melalui penelitian yang relevan, memberikan kuliah umum, serta menulis artikel dan opini di media massa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu kepemiluan.

Selain itu, akademisi juga dapat berperan sebagai pengamat independen dalam proses Pilkada, memberikan analisis yang objektif tentang pelaksanaan Pilkada, serta membantu mengidentifikasi dan mengatasi berbagai masalah yang muncul. Dengan demikian, akademisi dapat membantu menjaga integritas proses Pilkada dan memastikan bahwa suara rakyat benar-benar dihargai.

Mengawal Pilkada bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, mulai dari upaya untuk mencegah politik uang, menjaga netralitas aparat, hingga memastikan bahwa proses pemungutan dan penghitungan suara berjalan dengan transparan dan adil. Namun, di balik tantangan-tantangan tersebut, terdapat pula banyak peluang untuk memperkuat proses demokrasi di Indonesia.


Baca juga: 

Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Tiga Lantai HST Resmi Dibangun


Kerja sama antara Bawaslu Kalsel dan ULM merupakan salah satu upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Dengan melibatkan akademisi dan mahasiswa dalam proses pengawasan Pilkada, diharapkan dapat tercipta budaya politik yang lebih sehat dan demokratis. Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang untuk melakukan inovasi dalam metode pengawasan dan edukasi kepemiluan, sehingga dapat lebih efektif dalam menjangkau masyarakat.

Salah satu tujuan utama dari kerja sama ini adalah membangun budaya pemilih cerdas di Kalimantan Selatan. Pemilih cerdas adalah mereka yang memahami hak dan kewajiban mereka dalam pemilu, dapat menilai kandidat secara obyektif, dan tidak terpengaruh oleh praktik-praktik politik uang atau kampanye hitam.

Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan upaya yang konsisten dan berkelanjutan. Edukasi kepemiluan harus dilakukan secara terus-menerus, tidak hanya menjelang Pilkada tetapi juga di antara periode pemilu. Dengan demikian, masyarakat akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya partisipasi mereka dalam proses demokrasi.


Baca juga:

Dinas Perpustakaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Menghadiri KKP di SMP Negeri 1 Hulu Sungai Tengah



0 Response to "Bawaslu Kalsel-ULM Sepakat Kawal Pilkada Dengan Meningkatkan Literasi Kepemiluan"

Post a Comment