Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Mendorong Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus

 Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Mendorong Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus 

Perdagangan karbon semakin dikenal sebagai solusi inovatif dalam memanfaatkan sumber daya alam hutan secara berkelanjutan. Ini tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan tetapi juga menjadi alat yang efektif dalam melawan deforestasi. Di Provinsi Kalimantan Selatan, kawasan hutan tropis Pegunungan Meratus menawarkan potensi besar dalam hal ini. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kini aktif mendorong realisasi perdagangan karbon demi manfaat ekonomi dan lingkungan.

Pegunungan Meratus merupakan salah satu kawasan hutan tropis yang penting di Indonesia. Terletak di Kalimantan Selatan, hutan ini tidak hanya kaya akan keanekaragaman hayati tetapi juga menyimpan potensi besar dalam nilai ekonomi karbon. Potensi ini bisa menjadi jawaban bagi masyarakat setempat yang selama ini bergantung pada sumber daya alam, namun di sisi lain terancam oleh praktik-praktik tidak berkelanjutan seperti penebangan liar dan ekspansi perkebunan kelapa sawit.

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, di bawah kepemimpinan Sekretaris Daerah Ahmad Yani, telah mengambil langkah proaktif untuk merealisasikan potensi perdagangan karbon di kawasan Pegunungan Meratus. Salah satu langkah signifikan adalah penandatanganan MoU dengan PT Indonesia Blockchain Persada terkait pemanfaatan nilai ekonomi karbon. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengintegrasikan ekonomi karbon dengan gerakan pelestarian lingkungan.

Baca Juga:

Dispus HST Berpartisipasi dalam Gotong Royong Pembersihan Pasar Keramat Barabai

Duta Genre HST 2024 Menyerukan  Menjauhi Narkoba dan Seks Bebas

“Kita terus berupaya agar perdagangan karbon ini dapat terealisasi. Kemarin sudah ada MoU antara Pemkab dan PT Indonesia Blockchain Persada terkait pemanfaatan nilai ekonomi karbon. Ini sejalan dengan gerakan pelestarian lingkungan yang kita perjuangkan,” ungkap Ahmad Yani.

Salah satu aspek menarik dari perdagangan karbon adalah pendekatannya yang inklusif. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah mendorong keterlibatan masyarakat pemilik lahan untuk menanam pohon. Ini tidak hanya membuat program lebih mudah diawasi tetapi juga meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki masyarakat terhadap program tersebut.

"Konsep perdagangan karbon ini lebih mudah dengan melibatkan warga pemilik lahan sehingga kondisi pohonnya mudah diawasi," kata Ahmad Yani. Pendekatan ini memanfaatkan lahan milik warga, sehingga pengawasan terhadap praktek deforestasi lebih efektif dibandingkan dengan hutan alam atau hutan negara.

Dalam era digital, teknologi blockchain menawarkan solusi yang aman dan transparan untuk perdagangan karbon. PT Indonesia Blockchain Persada, melalui MoU dengan Pemkab HST, diharapkan dapat menyediakan platform yang memungkinkan verifikasi dan pencatatan transaksi karbon secara real-time. Ini memastikan bahwa setiap kredit karbon yang dihasilkan benar-benar mencerminkan upaya pelestarian yang dilakukan, sekaligus memberikan kepercayaan kepada para investor dan pembeli karbon.

Pendapatan dari kredit karbon langsung ditujukan kepada warga, memberikan insentif ekonomi yang nyata bagi mereka. Kosim, seorang pegiat lingkungan di Hulu Sungai Tengah, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Ia melihat perdagangan karbon sebagai solusi potensial untuk mengurangi praktik illegal logging dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.

"Ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat. Jika tahap awal ini berhasil tentu akan banyak masyarakat ikut terlibat dan kita harapkan praktek illegal logging semakin berkurang," kata Kosim dengan optimis. Sebagai pengurus KTNA Hulu Sungai Tengah, ia siap mengikutsertakan puluhan hektar lahan yang sudah ditanami berbagai jenis tanaman hutan dalam program perdagangan karbon.

Baca Juga:

Memperjuangkan Masjid Terujung di Awang Landas HST: Harapan Jemaah untuk Marbot dan Perbaikan

Menyelami Pesona Wisata Kerbau Rawa di Desa Sungai Buluh, HST: Menggali Potensi Ekonomi Alternatif

Pendekatan perdagangan karbon yang melibatkan masyarakat menawarkan banyak keuntungan. Selain lebih gampang dari sisi regulasi, ini juga mudah dalam pengawasan dari praktek deforestasi. Pemerintah hanya perlu memfasilitasi antara penyedia jasa dengan pemilik lahan. Ahmad Yani menekankan bahwa program ini membuka peluang bagi semua masyarakat, dengan misi utama kehidupan berkelanjutan dan kebermanfaatan bagi masyarakat itu sendiri dan lingkungan.

Meskipun potensi perdagangan karbon sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah perlunya edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat tentang manfaat ekonomi karbon. Selain itu, pengembangan infrastruktur dan sistem pendukung yang memadai juga diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini.

Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan dukungan dari berbagai pihak, tantangan-tantangan ini bisa diatasi. Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, bersama dengan PT Indonesia Blockchain Persada dan masyarakat setempat, sedang bekerja keras untuk mewujudkan potensi perdagangan karbon ini.

Keberhasilan program perdagangan karbon di Pegunungan Meratus dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia. Dengan potensi besar hutan tropis yang dimiliki, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam pasar karbon global. Ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga berkontribusi dalam upaya global mengurangi emisi karbon dan melawan perubahan iklim.

Gerakan yang dipelopori oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa berjalan beriringan. Dengan terus mendorong realisasi perdagangan karbon dan melibatkan lebih banyak pihak, Pegunungan Meratus bisa menjadi model sukses dari pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan program ini tidak hanya berhasil di Hulu Sungai Tengah, tetapi juga di seluruh Kalimantan Selatan dan Indonesia. Dengan begitu, Indonesia bisa menjadi pionir dalam perdagangan karbon global, memanfaatkan kekayaan hutan tropisnya untuk kebaikan dunia.

Baca Juga:

Ratusan Siswa SDN 2 Barabai Darat Serbu Layanan Perpustakaan Keliling

Tingkatkan Minat Baca, Perpustakaan Keliling Hadir di Rutan Barabai


0 Response to "Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Mendorong Perdagangan Karbon dari Hutan Pegunungan Meratus "

Post a Comment